Vihara Budhayana Banjarbaru Sampaikan Pesan Damai Untuk Ibukota Kalimantan Selatan

0

DIBANGUN sejak dua tahun yang lalu, Vihara Budhayana Banjarbaru menjadi satu-satunya tempat peribadatan agama Budha di Banjarbaru yang sudah aktif sejak November 2021 lalu. 

BERLOKASI di jalan Abadi II RT 05  RW 04, Kelurahan Guntung Manggis Kota Banjarbaru, kurang lebih 20-50 orang yang kerap beribadah di Vihara tersebut. 

Ketua Majelis Bhudayana Indonesia (MBI) Kalsel Sutekman Fauzi bercerita, bahwa latar belakang didirikannya Vihara Budhayana Banjarbaru ini karena dirinya melihat kondisi Kota Banjarbaru yang tidak memiliki Vihara. 

BACA: Kini Emban Status Ibukota Provinsi Kalsel, Kota Banjarbaru Harus Bisa Jaga Keberagaman

Sebagai bentuk kepedulian, Romo Atek, sapaan akrabnya mengaku, dirinya menghibahkan kekayaannya kepada umat Budha di Banjarbaru agar senantiasa dapat  beribadah dengan nyaman. 

“Secara umum untuk perizinannya kami sudah mengundang FKUB untuk pengurusan rekomendasi izin peribadahan Vihara. Dan saat ini kami menunggu izinnya selama 1 tahun. Sementara ini adalah masa izin percobaan,” ucap Romo Atek kepada jejakrekam.com baru-baru ini. 

Dengan menjadi satu-satunya tempat ibadah agama Budha di Banjarbaru, Romo Atek berharap kedepannya pemerintah kota maupun provinsi dapat memberikan bantuan dan dukungan untuk Vihara Budhayana Banjarbaru karena saat ini masih tahap perkembangan. 

“Mengingat Kota Banjarbaru yang kini menjadi Ibukota Kalimantan Selatan dan dikenal dengan keheterogenan suku, agama, dan kebudayaan lainnya, kami berharap dukungan dari pemerintah untuk terus menyokong kelancaran ibadah umat beragama agar tercipta kedamaian, dan keharmonisan bersama,” ucapnya. 

BACA JUGA: Digelar Terbatas, Perayaan Waisak 2021 di Banjarmasin Berjalan Khidmat

Diketahui, adanya hari Kathina 2566/2022 yang jatuh pada Sabtu (15/10/2022) kemarin, umat Budha turut serta menyelenggarakan hari istimewa tersebut di Vihara Budhayana Banjarbaru. Harumnya wewangian dupa yang memberikan efek terapi dan lantunan Paritta yang menggema membuat suasana terbalut dalam energi positif yang damai dan tenang. 

Romo Atek menyebut hari Kathina merupakan satu dari empat hari raya besar agama Buddha selain Trisuci Waisak, Asadha, dan Maghapuja. 

“Dengan adanya hari kathina ini kita dapat menimbun karma-karma baik. Sebagai momentum umat untuk memberikan puja bhakti dan persembahan kebutuhan sehari-hari kepada para Bikhu,” tuturnya. 

Ritual diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat-ayat. Kemudian puja bhakti dan meditasi, dilanjutkan dengan pemberian persembahan umat kepada para bikhu.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/10/20/vihara-budhayana-banjarbaru-sampaikan-pesan-damai-untuk-ibukota-kalimantan-selatan/
Penulis Sheilla
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.