Digelar Terbatas, Perayaan Waisak 2021 di Banjarmasin Berjalan Khidmat

0

MESKI digelar secara terbatas dan tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Peringatan Hari Raya Waisak 2565 BE tahun 2021 di Vihara Dhammasoka Banjarmasin, berjalan penuh khidmat.

PENGURUS tempat ibadah umat Budha yang berada di Jalan Kapten Piere Tendean, menggelar perayaan Waisak degan dua metode. Yakni luring dan daring.

Dari pantauan jejakrekam.com di lokasi, areal depan Vihara Dhammasoka juga dilengkapi dengan tempat cuci tangan. Bahkan, mereka diminta agar tak boleh melepas masker selama ibadat berlangsung.

BACA: Menebar Kebajikan di Tri Suci Waisak, Umat Buddha Gelar Ritual Pindapatta

Selain itu, jumlah maksimal umat yang boleh masuk ke rumah ibadah ini hanya sebanyak 30 persen dari kapasitas semestinya.

Sejumlah keterbatas ini pun dirasakan salah seorang umat, Linda. Dia mengakui bahwa tahun ini jauh berbeda dibanding perayaan Waisak sebelum pandemi.

“Tapi meski begitu, tak mengurangi kekhidmatan segala prosesi peringatan Waisak yang berlangsung,” ucapnya.

Sementara Pandita Vihara Dhammasoka, Sarwadharma, menjelaskan pelaksanaan Waisak kali ini dibagi tiga sesi. Yakni Pagi untuk anak-anak, siang untuk kalangan remaja dan sore hingga puncak peringatan diperuntukkan kepada orang dewasa.

“Keseluruhan ibadah puja bakti Waisak, dipimpin langsung oleh Biksu Saddhaviro Mahathera. Dan pendampingnya yakni biksu muda, Samanera Viriyaviro,” jelasnya.

Jika dibandingkan sebelum pandemi, dari pantauan kali ini memang tak banyak umat yang datang. Pandita Sarwadharma mengakui bahwa pihaknya memang tak menyarankan umat untuk datang langsung ke vihara. Lantaran alasan pandemi.

Menurutnya, meski merayakan Hari Raya Waisak, seluruh umat Buddha harus tetap harus menjaga diri sendiri dan juga orang lain.

“Yang penting inti dari peringatan Waisak itu sendiri tersampaikan. Karena pada dasarnya Hari Raya Waisak itu bukanlah pesta ataupun keramaian, melainkan renungan,” pesannya.

Dalam peringatan Waisak tahun ini, Kepala Vihara Dhammasoka Banjarmasin, Saddhaviro Mahathera berpesan agar selalu meningkatkan cinta kepada sesama untuk membangun bangsa.

“Hilangkan sifat-sifat yang tidak bermanfaat,” pesannya kepada seluruh umat Budha di Banjarmasin.

Puncak perayaan Waisak memang pada saat sore hingga malam hari. Namun, untuk pelaksanaan ibadah sudah digelar sejak pagi tadi.

Misalnya, seperti melakukan Pradaksina atau kegiatan penghormatan, dengan berjalan mengelilingi objek pemujaan sebanyak tiga kali putaran. Sambil membawa bunga, dupa hingga lilin di tangan.

Menurut kepercayaan mereka, ada tiga sosok yang dihormati dalam setiap putaran tersebut. Yakni Budha, Dharma dan Sangha.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.