Digarap Kontraktor Asal-Asalan, LSM SECI Kalsel : Wajar Jembatan Paringin Rusak Parah!

0

KONDISI Jembatan Paringin kian memprihatinkan, ketika lantai jembatan ambruk hingga angkutan terperosok. Namun, hal itu bukan kabar baru lagi.

LSM Sosial Ekonomi Cultural Indonesia (SECI) Kalimantan Selatan sudah lama melaporkan kondisi Jembatan Paringin itu ke Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel pada 17 Januari 2022 lalu.

“Kami sudah melaporkan kondisi di lapangan kepada BPJN Kalsel berdasar hasil investigasi disertai foto terkait kondisi Jembatan Paringin,” ucap Ketua LSM SECI Kalsel, H Didi Buhari yang akrab dipanggil H Odong kepada jejakrekam.com, Senin (29/8/2022).

Menurut H Odong, waktu itu proyek rehabilitasi Jembatan Paringin digarap CV Dwi Putra Karya asal Surabaya dengan nilai proyek Rp 8,9 miliar dari pagu anggaran Rp 12 miliar. Sebab, proyek itu masuk dalam kelompok 23 paket milik BPJN Kalsel di bawah Kementerian PUPR.

BACA : Kondisi Jembatan Paringin Makin Kritis, Warga Teriaki ‘Tambahi Lagi’

“Awalnya proyek Jembatan Paringin ditarget rampung pada Januari 2022, sehingga pada Februari sudah bisa dipakai. Faktanya, dari hasil investigasi kami malah tidak ada aktivitas pekerja di lokasi, hanya beberapa membersihkan dan mengangkut material (besi bongkaran) di Jembatan Paringin,” ucap H Odong.

Saat itu, beber dia, kondisi lantai Jembatan Paringin belum berkerangka besi. Hanya ada coran semen sekira 20 meter. “Dari target rampung yang dipatok BPJN Kalsel jelas tidak tercapai. Apalagi, jalur itu merupakan akses truk-truk besar seperti angkutan semen Conch dan menjadi akses satu-satunya penghubung Kalsel dan Kaltim,” tutur H Odong.

BACA JUGA : BPJN Kalsel Lakukan Evaluasi Terkait Keretakan Pada Jembatan Paringin

Akibat pengerjaan dari pihak kontraktor kurang serius, H Odong mengatakan imbasnya seperti yang terjadi sekarang. Ironisnya, menurut dia, justru pengampu kebijakan penanganan dan pengelolaan jalan nasional dari BPJN Kalsel, tidak merespon laporan SECI Kalsel.

“Padahal, jelas, kemampuan atau kelas jalan yang ada di Paringin (Balangan) termasuk Hulu Sungai Utara (HSU) tidak mampu menahan beban angkutan berat seperti truk semen dan lainnya,” beber H Odong.

BACA JUGA : Tersisa Rangka Jembatan, Rosehan Minta Kontraktor Segera Selesaikan Jembatan Paringin

Diakuinya, dari informasi didapat ternyata kontraktor itu langsung diputus kerjasama oleh BPJN Kalsel. “Tapi, kami tak melihat ada kontraktor lainnya yang melanjutkan pekerja. Jadi, sangat wajar, jika kondisi Jembatan Paringin yang sudah memprihatinkan dan rusak parah. Untungnya, dalam insiden ambrolnya lantai Jembatan Paringin itu tidak menelan korban jiwa,” tutur H Odong.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.