Cakupan Imuninasi Anak Meleset dari Target, Walikota Ibnu Sina Minta Lurah dan Puskesmas Jemput Bola

0

CAKUPAN capaian bulan imunisasi anak nasional (BIAN) per 18 Agustus 2022, ternyata masih rendah di Kota Banjarmasin. Padahal, sebelumnya ditarget 70 persen dari 149 anak yang disasar.

ATAS capaian yang jauh meleset dari target itu membuat Walikota Ibnu Sina meminta jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin segera mengevaluasinya.

Berdasar laporan Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan menyebut bahwa capaian cakupan BIAN tahun 2022 tahap pertama masih rendah. Angkanya hanya 56.942 orang atau hanya 38,21 persen dari taget 149.035 sasaran.

Tak hanya Dinkes Kota Banjarmasin, Walikota Ibnu Sina juga mengumpulkan jajaran pejabatnya seperti Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setdakot Banjarmasin Machli Riyadi, hingga dari Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin dan perwakilan Unicef Indonesia Kalsel Lana, para camat dan lurah dalam rapat koordinasi dan evaluasi di Hotel Nasa, Banjarmasin, Selasa (23/8/2022).

BACA : Aktifkan Posyandu Cegah Covid-19, Ketua Tim PKK Banjarmasin Salurkan Bantuan CSR

Dihadiri perwakilan Unicef Indonesia di Kalsel, Ibnu Sina mengatakan butuh langkah segera agar sosialisasi mempercepat angka cakupan imuninasi bagi anak, seperti vaksin rubella.

“Sebenarnya, tujuan dari BIAN adalah mempertahankan kebebalan populasi yang tinggi serta menghentikan campak (indigenous) di kabupaten dan kota di Indonesia,” tutur Ketua DPD Partai Demokrat Kalsel ini.

BACA JUGA : Pemkot Banjarmasin Targetkan 17 Agustus Mendatang Imunisasi Anak Capai 70 Persen

Atas rendahnya angka cakupan BIAN itu, Ibnu Sina meminta agar formula kerja sama dengan kepala sekolah, ketua RT/RW dan kader posyandu lebih ditajamkan lagi.

“Terutama pencapaian BIAN ini harus sesuai target. Ini agar anak-anak yang berada di Banjarmasin mendapat sertifikasi herd immunity,” tegas Ibnu Sina.

BACA JUGA : Bulan Imunisasi Anak Nasional, Capaian di Kota Banjarmasin Tertinggi se-Kalsel

Bahkan, walikota dua periode ini berjanji akan memberi penghargaan (reward) bagi lurah dan puskesmas yang bisa mencapai target tinggi dalam cakupan BIAN tersebut. Menurut dia, bukan hanya anak-anak sekolah di SD negeri, namun sekolah-sekolah swasta juga harus disasar.

“Jika perlu jempot bola, sehingga tidak ada lagi anak-anak yang terlewat untuk vaksin campak rubella dan lainnya,” pungkas Ibnu Sina.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.