BAGI pelintas khususnya jalur Trans Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang melewati Jembatan Barito, siap-siap akan terganggu perjalanannya.
SEBAB, mulai 15 Agustus hingga 10 September 2022 nanti pada malam hari pukul 23.30-05.30 Wita akan memperbaiki expansion joint (sambungan badan jembatan) di Jembatan Barito. Sedikitnya dibutuhkan dana Rp 1,5 miliar oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan untuk memperbaiki struktur jembatan gantung sepanjang 1,082 kilometer yang membentang di atas Sungai Barito.
Sambungan ekspansi (expansion joint) itu terpaksa diperbaiki BPJN Kalsel, akibat tangan jahil para pencuri yang mencuri fasilitas publik jembatan penghubung Kecamatan Anjir dan Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala (Batola) atau akses satu-satunya jalur darat untuk masuk ke Banjarmasin (Kalsel) dari arah Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah atau sebaliknya.
BACA : Gagasan Lawas Proyek Jembatan Barito 2 Kini Diusulkan ke Pusat
“Expansion joint Jembatan Barito itu dicuri orang yang tak bertanggung jawab. Sehingga, kami harus segera memperbaikinya agar akses penghubung Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah bisa lancar,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 PJN Wilayah 1 Provinsi Kalsel, Andika Molrosha kepada jejakrekam.com, Kamis (11/8/2022).
Dia menjelaskan estimasi masa perbaikan expansion joint Jembatan Barito itu mencapai 27 hari sejak 15 Agustus hingga 10 September 2022.
“Penggantian expansion joint ini akan dilaksanakan pada malam hari saat arus lalu lintas di Jembatan Barito sedikit sepi pada hari biasanya. Hal ini juga kami berlakukan guna meminalisir dampak terhadap arus lalu lintas penghubung Kalsel dan Kalteng,” ucap Andika.
BACA JUGA : Selama Pemeliharaan, Sistem Buka Tutup Diberlakukan di Jembatan Barito
Dia menjelaskan expansion joint (sambungan ekspansi terbuka) itu akan dipasang dengan tipe yang sama yang terdapat di Jembatan Barito.
“Penanganan ini mendesak dan harus segera agar tidak membahayakan pengguna jalan, karena sambungan badan Jembatan Barito itu sangat vital bagi menopang arus lalu lintas,” tutur Andika.
Adanya keterbatasan anggaran bersumber dari APBN pos Kementerian PUPR, Andika mengatakan umur material expansion joint yang akan dipasang cukup lama. “Namun untuk applicator memberikan garansi satu tahun dan maintenance (pemeliharaan) 6 bulan pasca penggantian,” ucap Andika.
BACA JUGA : DPRD Kalsel Dukung SBI Kembangkan Wisata Minat Khusus di Kawasan Jembatan Barito
Masih menurut dia, ada dua segmen expansion joint yang akan diganti, khususnya material-material sambungan Jembatan Barito yang telah hilang digondol maling.
“Untuk kasus kehilangan expansion joint sudah kami laporkan ke pihak kepolisian yang sudah dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP). Jadi, pihak project atau penyedia jasa tinggal menunggu tindak lanjut dari pihak kepolisian,” tutur Andika.
BACA JUGA : Kerusakan Jembatan Barito Bukan di Struktur Jembatan tapi pada Expansion Joint
Ia tak memungkiri kasus kehilangan properti atau bagian dari Jembatan Barito sudah berulang kali. Untuk itu, BPJN Kalsel berharap pihak kepolisian bisa mengantisipasi kejadian serupa agar tak terjadi lagi.
“Begitu expansion joint yang hilang itu sudah diganti dan selesai dikerjakan penyedia jasa. Kami minta pihak kepolisian dan masyarakat untuk menjaga dan mengawasi agar tak lagi dicuri orang tak bertanggung jawab,” ucap Andika.
Dia menyebut total dana perbaikan atau penggantian expansion joint di Jembatan Barito itu mencapai Rp 1,5 miliar. “Untuk kasus hilangnya expansion joint Jembatan Barito sudah kali kedua. Diduga oknum pencuri itu mengambil komponen Jembatan Barito karena punya nilai jual,” katanya.
BACA JUGA : Pesona Wisata Jembatan Barito Tak Memudar, Sayang Dibiarkan Seadanya
Padahal, menurut Andika, secara teknis untuk memasang dan melepas pelat besi penghubung (expansion joint) di Jembatan Barito tidaklah mudah. “Apalagi, fungsinya penting untuk keamanan dan kenyamanan pengendara yang melintas di Jembatan Barito,” pungkas Andika.
Untuk diketahui, Jembatan Barito dengan struktur jembatan gantung bentang panjang 1.082 kilometer ini dibangun di era Presiden Soeharto, hingga diresmikan penggunannya pada 23 April 1997.(jejakrekam)