Harga Naik, Kualitas Rasa Bumbu Masak Habang Tetap Terjaga

0

IBU rumah tangga (IRT) yang membeli kebutuhan pokok berupa bumbu dapur terpaksa pasrah dengan kondisi menaiknya harga. “Ya, kada kawa ae sudah, harga naik,” ucap Kamsiah warga Teluk Tiram Banjarmasin, yang berbelanja di Pasar Teluk Tiram Laut Banjarmasin, Rabu (6/7/2022).

MENURUTNYA, kondisi yang relative menaik ini, mengharuskan dirinya lebih menghemat dalam membeli kebutuhan dapur. “Kayapa pang, harga saraba naik (mahal), bawang habang naik, dan Lombok (cabe) juga naik,” sela Hj Noor Hasanah yang berjualan bumbu dapur.

Apalagi, sambungnya, menjelang perayaan Ibadah Kurban, tentu saja mengharuskan segala yang dijual. “Keberatan pang harga saraba naik ini,” celetuk Kamsiah, di pasar tradisional tersebut.

Diakui Hj Noor Hasanah, kenaikan harga bawang merah maupun cabe (Lombok) tiung kering sudah satu minggu-an. “Biasalah menjelang hari hari besar Islam, seperti hari raya kurban mengalami kenaikan,” tandasnya.

BACA: Jelang Hari Raya Kurban, Harga Bawang Merah Melonjak Rp 60…

Akibatnya, sambung pedagang lanjut usia ini, membuat harga bumbu masak habang (bumbu masak merah) juga mengalami kenaiakan. “Harga cabe tiung kering kisaran Rp200 ribu perkilogram. Bahkan pekan lalu mencapai Rp250 ribu perkilogram. Kalau beberapa bulan lalu harganya hanya Rp120 ribu perkilogram,” paparnya. 

Meski demikian, Ia memastikan, pelanggan sangat memahami kenaikan harga bumbu masak habang tersebut. “Kita tetap menjelaskan ke pelanggan, atas kenaikan harga bumbu masak habang itu,” katanya.

Harga bumbu masak habang, Sebut wanita enerjik ini, Rp80 ribu perkilogram. “Memang sebelumnya hanya Rp60 ribuan perkilogram. Dan harga bumbu sop Rp60 ribu perkilogram, meski sebelumnya hanya Rp50 ribu perkilogram,” tuturnya.

Ia menegaskan, kenaikan harga bumbu masak habang, tidak mengubah rasa dan bahan. “Harga boleh naik, tapi kami tetap menjaga kualitas bumbu masak habang,” imbuhnya. (jejakrekam)

Penulis Sirajuddin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.