Usai 2 Tahun Ditutup Akibat Pandemi, Pasar Wadai Ramadhan Martapura Dibuka Lagi

0

PANDEMI Covid-19 yang berlangsung dua tahun sejak 2020 dan 2021, membuat tradisi Pasar Wadai Ramadhan di Martapura, Kabupaten Banjar, terpaksa ditutup. Alasannya karena takut memicu kerumuman dan membikin klaster penyebaran Corona.

NAMUN tenang pada tahun 2022, tepatnya saat Ramadhan 1443 Hijriyah, Pemkab Banjar berencana akan membuka pasar wadai. Jika sebelumnya berlokasi di Jalan Suka Ramai, belakang Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ratu Zalecha, Martapura, kini dipindah ke Jalan Kenanga, Desa Murung Kenanga.

Kepastian Pasar Wadai Ramadhan tahun ini dibuka diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga, Pemuda dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar, Haris Rifani melalui sekretarisnya, Muhammad Arsyad di Martapura, Selasa (22/4/2022).

“Memang sudah dua tahun, Pasar Wadai Ramadhan ditutup. Namun, tahun ini akan dibuka lagi,” kata Muhammad Arsyad.

BACA : Masuki Tahun Ketiga, Pasar Wadai Ramadhan Banjarmasin 2022 Kembali Ditiadakan

Hal ini seiringnya melandainya kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banjar, khususnya Martapura. Menurut dia, rencananya Pasar Wadai Ramadhan 1443 Hijriyah akan resmi dibuka mulai Minggu (3/4/2022) hingga akhir bulan puasa.

Arsyad menyebut untuk stan pedagang direncanakan sebanyak 40 buah. Lokasinya di sepanjang Jalan Kenanga, Desa Murung Kenanga, Martapura.

BACA JUGA : Pasar Wadai Ramadhan Banjarmasin Digelar Daring, Pedagang Akui Kesulitan Jajakan Dagangan

Dia merinci ada 20 stand untuk pedagang kue tradisional, kuliner atau menu takjil lainnya. Kemudian, 10 stand bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) dan 10 stand khusus untuk usaha kecil menengah (UKM).

“Bagi masyarakat yang ingin berjualan dan mengisi stan Pasar Wadai Ramadhan, bisa bisa langsung mendaftar ke Kantor Disbudporapar Kabupaten Banjar. Tidak dipungut bayaran alias gratis,” papar Arsyad.

Dengan adanya stan yang diisi para pedagang dan pelaku IKM maupun UKM, Arsyad berharap bisa memulihkan perekonomian pasca dua tahun dilanda pandemi Covid-19.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.