Marhaban Rajab, Bulan Penuh Keutamaan!

0

Oleh : Nasrullah AR

BULAN Rajab merupakan salah satu dari Asyhurul Hurum  atau bulan yang dimuliakan Allah SWT. Yakni, Rajab, Zulqaidah, Zulhijaah dan Muharram. Kita ucapkan marbahan ya Rajab, bulan penuh keutamaan di dalamnya.

KEUTAMAAN Rajab jika dibandingkan dengan  bulan lain adalah bagaikan keutamaan umat Nabi Muhammad SAW dibandingkan umat yang lain.

Rajab mengandung arti memuliakan. Oleh sebab itu, orang Arab tempo dulu sangat menghormati bulan Rajab. Sebab, pada bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah atau tahun Islam ini, kunci Ka’bah yang nan suci dibuka pintunya.

Kiblat shalat umat Islam ini dibuka pintu satu bulan penuh. Sedangkan, pada bulan yang lain hanya dibuka pada hari Senin dan Kamis. Mereka berkata bahwa bulan Rajab adalah bulan-Nya Allah SWT. Ka’bah adalah rumah Allah  SWT dan semua mukmin adalah hamba Allah. Tidaklah terlarang bagi hamba Allah untuk masuk ke rumah Allah di bulan Allah.

BACA : Muhasabah NU Kalsel di Bawah Duet Kiai Syarbani-Nasrullah

Rajab juga mempunyai sebutan Al-Ashom atau yang tuli. Ini karena orang Arab dulu pada bulan Rajab tersebut menghentikan semua pertempuran atau peperangan. Pada bulan Rajab tidak lagi terdengar suara benturan pedang. Sehingga, andaikan seorang laki-laki pada bulan Rajab bertemu dengan orang yang telah membunuh ayah atau saudaranya, maka dia tidak akan melakukan pembalasan di bulan Rajab.

Memang bulan Rajab banyak sekali keutamaannya terkandung di dalamnya. Hadits dari Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadhan bulan umatku.

BACA JUGA : Pengurus MUI Kalsel Masa Khidmat 2021-2026 Resmi Dikukuhkan

Ada beberapa hal yang bagus untuk dilakukan umat dalam menghormati bulan Rajab. Pertama di malam pertama bulan Rajab, kita dianjurkan memperbanyak membaca Alquran, istighfar (meminta ampun kepada Allah) dan  berzikir sesuai dengan amalkan yang lazim dilakukan setiap hari.

Kedua melaksanakan puasa di hari pertama serta hari-selanjutnya dan juga ada hadits menganjurkan puasa berturut-turut tiga hari pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu di bulan Rajab.

Ketiga menurut sebagian riwayat dianjurkan pula pada bulan Rajab, Rasulullah SAW sering membaca doa ; Allah baarik lanaa fii rajaba wa sya’baana wabalignaa ramadhaan  atau artinya Ya, Allah berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan panjangkan umur kami atau usia kami sampai bulan Ramadhan.

BACA JUGA : Polarisasi Warga Kalsel Kian Runcing, Tokoh NU Serukan Ulama NU Kembali ke Khittah

Terakhir yang paling penting yang harus kita ambil inti sarinya yaitu peristiwa sakral perjalanan Isra wal Miraj Nabi Besar Muhammad SAW dari Masjidil Haram (Mekkah) hingga Masjidil Aqsa (Palestina) kemudian sampai Sidratul Munthoha, kemudian bertemu Allah Jalajala luh sehingga mendapat perintah shalat lima waktu.

Semoga di bulan Rajab ini, kita bisa menambah kualitas untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Amin Ya Robb A’lamin. Wallahu’alam bisawab.(jejakrekam)

Penulis adalah Wakil Ketua PWNU Kalimantan Selatan

Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan


Pencarian populer:bulan yang dimuliakan asyharulnulum,https://jejakrekam com/2022/02/02/marhaban-rajab-bulan-penuh-keutamaan/
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.