Tahi Palat

0

Oleh : Noorhalis Majid

SUMPAH serapah, merupakan ekspresi kemarahan. Bila marahnya tak terhingga, tanpa ragu meminjam sesuatu yang dianggap mewakili kemarahan itu.

MEMINJAM hal yang sangat menjijikan, kotoran dan najis yang tidak pantas disebut, termasuk najis yang ada pada kemaluan, itulah yang dimaksud tahi palat.

Najis atau kotoran yang ada pada kemaluan dinamakan tahi palat. Entah kenapa, benda yang dianggap najis ini justru dipinjam sebagai umpatan. Mungin mewakili kemarahan penuturnya pada orang lain yang sedang diumpat.

Tentu sangat kasar, namun karena ekpresi kemarahan, apapun yang dirasa kasar menjadi wajar dan biasa saja. Jangan heran, ada yang suka menggunakan ungkapan ini, karena dianggap cocok mewakili kekecewaan dan rasa kesalnya.

BACA : Peribahasa Banjar untuk Kritik Pembangunan di Kalsel

Seluruh kata-kata yang keluar dari mulut, sebelum terucapkan, tersaring dan terseleksi dalam otak. Orang bijak mengatakan, ‘kata-kata menggambarkan isi kepala’. Kalau terbiasa mengungkapkan kata-kata jorok, boleh jadi isi kepalanya juga jorok. Demikian halnya, bila isinya sumpah serapah, mungkin saja isi kepalanya juga penuh kecurigaan dan kebencian. Sebaliknya, kata-kata yang berisi hikmah – kebijaksanaan, boleh jadi isi kepalanya penuh hal-hal positif, jauh dari kebencian dan permusuhan.

Faktor kebiasaan juga sangat menentukan. Sekalipun berpendidikan tinggi, namun terbiasa berkata kasar, sangat dimungkinkan tanpa sadar suka melontarkan ungkapan kasar. Begitu pun yang tidak mengecap bangku sekolah, kalau kebiasaannya bertutur santun penuh adab, tidak mungkin mengeluarkan ungkapan kasar.

BACA JUGA : Teranyar ‘Dijamak Jibril’, Dokumentasikan Paribasa Banjar Berisi Nasihat dalam Tiga Buku

Semestinya, pendidikan mampu merubah kebiasaan buruk, terutama dalam berkata-kata. Karena otak yang sudah dipenuhi pengetahuan, akan menyeleksi otomatis kata apa saja yang pantas diucapkan. Kalau otak tidak mampu menjadi filter, sistem penyaring segala yang diucapkan dan dilakukan, khawatir ada yang salah dalam otak, atau ada yang keliru pada pendidikan yang melahirkan pengetahuan dan perbaikan adab.

BACA JUGA : Lama Vakum, Dewan Kesenian Banjarmasin Kembali Gelar Ajang Musyawarah Seniman

Ungkapan ini memberikan pelajaran, hendaknya pandai menjaga tutur kata, sekalipun sangat marah atau kecewa, usahakan menyampaikan kata yang pantas – terkontrol. Karena, kata-kata bukan saja cermin isi kepala, juga menggambarkan adab penuturnya. Kecuali memang sangat marah – kecewa yang memuncak tak tertahankan. Atau yang diumpat memang kurang ajar, setara tahi palat.(jejakrekam)

Penulis Pemerhati Budaya dan Bahasa Banjar

Staf Senior Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/02/01/tahi-palat/,https://jejakrekam com/2022/02/01/tahi-palat/#:~:text=Najis atau kotoran yang ada pada kemaluan dinamakan tahi palat,palat,taik palat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.