Hampir Sebulan Direndam Rob, Pemprov Kalsel-Pemkab HSS Harus Turun Tangan Bantu Daha Selatan

0

HAMPIR sebulan, warga Kecamatan Daha Selatan harus berjibaku dengan banjir rob. Aktivitas warga di Nagara ini terganggu akibat air merendam ruas jalan dan pemukiman warga.

ADA dua desa di Kecamatan Daha Selatan yang terdampak cukup parah akibat rob. Yakni, Desa Habirau dan Desa Parigi. Akses jalan dan pemukiman warga terendam rob yang tak kunjung surut dalam beberapa pekan belakangan ini.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel dari Fraksi PDIP HM Rosehan Noor Bachri langsung meninjau ke lokasi desa terdampak rob di Daha Selatan, Minggu (26/12/2021).

Kedatangan mantan Wakil Gubernur Kalsel ini ke desa terdampak rob, usai dikontak relawan dan pengurus Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Hulu Sungai Selatan (HSS). Rosehan menyempatkan berdialog dengan warga dua desa yang terdampak banjir rob hampir sebulan ini. Bahkan, pemukiman warga termasuk rumah-rumah tua sebagian besar halaman hingga bagian lantai telah terendam air.

BACA : Rumah dan Jalan Terendam, Banjir Rob Bisa Berbulan-Bulan Landa Wilayah Nagara Daha

“Bayangkan, sudah lebih dari 25 hari atau hampir sebulan, warga Daha Selatan khususnya di Desa Habirau dan Desa Parigi harus berjibaku dengan banjir rob. Aktivitas warga di sana terganggu, karena air sepertinya tidak bisa keluar atau surut,” kata Rosehan NB kepada jejakrekam.com, Minggu (26/12/2021).

Pemukiman rumah Banjar tua yang jadi cagar budaya terendam banjir rob di Desa Habirau, Daha Selatan saat dikunjungi HM Rosehan NB. (Foto Istimewa)

Menurut dia, jika kondisi itu dibiarkan tanpa ada solusi atau penanganan terpadu, tak memungkinkan beberapa desa di Daha Selatan khususnya Desa Habirau dan Desa Paringi akan terisolir akibat rob.

“Ini yang aneh, air sepertinya terkurung tak bisa keluar menuju ke Sungai Nagara atau sungai-sungai yang ada. Makanya, saya berharap Pemprov Kalsel bersama Pemkab Hulu Sungai Selatan (HSS) harus segera turun tangan. Pemerintah harus hadir di tengah masalah yang dihadapi rakyatnya,” kata Rosehan yang juga Ketua RAPI Daerah 19 Kalimantan Selatan.

BACA JUGA : Daha Nagara Berpotensi Menjadi Kabupaten Baru

Menurut dia, dengan kondisi tren pandemi Covid-19 yang mulai menurun dan melandai, tidak ada alasan lagi untuk anggaran bersumber dari APBD Kalsel maupun APBD HSS terkorting lagi.

“Terutama untuk menangani akses jalan tak bisa dilewati akibat terendam rob. Ya, minimal bisa dibangun jembatan layang untuk sepeda motor dan pejalan kaki melalui dana APBD Kalsel maupun HSS,” ucap Rosehan.

BACA JUGA : Petani Sungai Balum Nagara Keluhkan Hasil Panen Anjlok

Menurut dia, kondisi memprihatinkan yang dialami warga Daha Selatan khususnya desa paling terdampak rob tak boleh dibiarkan berlangsung lama. Bahkan, gara-gara rob ini, panen jagung, semangka, waluh dan produk pertanian asal Nagara, terancam gagal.

“Butuh langkah cepat Pemprov Kalsel dan Pemkab HSS untuk menangani banjir rob di Daha Selatan. Khususnya pembenahan infrastruktur terdampak rob. Misalkan, bisa dibangun kanal dan jembatan layang untuk motor dan pejalan kaki,” kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Kalsel ini.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.