Petani Sungai Balum Nagara Keluhkan Hasil Panen Anjlok

0

PETANI di kawasan Sungai Balum (Nagara), Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), mengeluhkan merosotnya hasil panen semangka, kacang, dan ubi belakangan waktu terakhir.

MASLAN, petani yang berkebun Desa Baruh Jaya, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten HSS, bercerita bahwa hasil panen gumbili negara anjlok.

“Hitungan satu pohon, itu bisa tiga kilogram, tapi sekarang turun jadi satu ons aja,” cerita Maslan kepada jejakrekam.com, Senin (20/9/2021).

Begitu pula dengan semangka yang jadi andalan petani. Dari yang biasa 10 kilogram bisa jadi di bawah dari 5 kilogram. “Baru tahun ini yang merosotnya tajam. Biasa tahun-tahun tadi mencukupi aja,” ceritanya.

Maslan sendiri punya lahan 5 hektare untuk bertani semangka dan ubi nagara. Sekali panen semangka, misalnya, ia mampu meraup cuan hingga Rp 20 juta. Namun, sekali tahun ini, ia hanya mendapat kurang lebih Rp 10 juta.  “Sekitar segitu juga masih kita putar untuk modal bertani tanaman lain. Kaya diputar buat nanam ubi lagi,” ucapnya.

BACA : Ubi Cilembu yang Masyhur Ternyata Kalah Pamor dengan Gumbili Nagara

Merasa resah, Maslan mengaku sempat terpikir untuk menjual lahannya lantaran kondisi seperti ini. “Cara menyiasatinya tidak ada sampai sekarang. Jadi kita sekarang bertahan saja dengan keadaan,” tutupnya.

Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Hulu Sungai Selatan, Bakri, mengatakan lebih dari 1.000 petani di kawasan Baruh Jaya yang terdampak atas fenomena ini. Dari temuan awal bersama penyuluh pertanian, kadar PH (kadar keasaman) air di lahan gambut hanya 4,5-5.

“Artinya tidak normal,” katanya.  Bakri memastikan pihaknya akan menelusuri lebih lanjut pangkal masalah kejadian tersebut. “Hampir semua tanaman, jadi tidak hanya semangka dan gumbili,” katanya. (jejakrekam)

Penulis Donny Muslim
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.