Boleh Swafoto, Asal Jangan Parkir Kendaraan di Jembatan Sei Alalak

0

DIREKTUR Borneo Law Firm (BLF) Muhamad Pazri mengucap syukur dengan dibukanya Jembatan Sei Alalak. Ini bisa mengakhiri polemik touring moge dan parodi Jembatan Ading Basit yang sempat mengemuka di jagat media sosial Banua.

“ALHAMDULILLAH, sudah dibuka Jembatan Sei Alalak. Saya mengigatkan perlu nanti menempatkan petugas yang berjaga standby mengawasi serta untuk merekayasa lalu lintas secara terus menurus di sekitar lokasi jembatan baik dari sisi Banjarmasin dan Barito Kuala (Batola),” ucap Pazri kepada jejakrekam.com, Minggu (26/9/2021).

Ia memperkirakan animo masyarakat melihat ada ‘barang baru’ selalu akan berjejal untuk sekadar mengambil foto atau berfoto ria di areal Jembatan Sei Alalak.

“Pasti sangat banyak warga yang ingin mengabadikan momen selfie dan foto, utamanya di atas Jembatan Sei Alalak atau di sekitar jembatan. Sebenarnya hal itu boleh-boleh saja, asalkan diingatkan untuk tidak memarkirkan kendaraan di atas jembatan atau parkir untuk sembarangan,” ucap Pazri.

BACA : Jembatan Sei Alalak Dibuka, DPRD Banjarmasin Minta PJU Kayutangi Segera Dibenahi

Advokat muda ini mengatakan hal itu harus segera diantisipasi cepat para pemangku kepentingan agar tak membuat macet dan membahayakan pengguna jalan lain. Karena, menurut Pazri, hal semacam ini nanti bisa jadi seperti Jembatan Barito, Jembatan Bromo Banjarmasin, dan Jembatan Suramadu, Jawa Timur yang diserbu ketika dibuka untuk publik.

“Prediksi saya, kawasan Jembatan Sei Alalak pun akan menjadi destinasi wisata baru. Pasti sangat besar animo masyarakat yang ingin mengunjungi Jembatan Sei Alalak, apalagi viral sebelumnya gara-gara touring moge dan parodi ading Basit,” kata mantan Presiden Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.

Pazri juga mengingatkan antisipasi secara  langsung serta perlu ditata adalah dengan semakin banyak pengunjung, justru akan mendorong tumbuhnya bangunan-bangunan liar para pedagang. Mereka yang menjual makanan dan minuman di seputar Jembatan Sei Alalak.

BACA JUGA : Empat Tahun Bertahan Hidup, Kisah Bengkel Syahruji Terdampak Proyek Jembatan Sei Alalak

“Makanya, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel harus bekerjasama bekerjasama dengan pihak pihak  terkait. Utamanya, dari Pemkot Banjarmasin dan Pemkab Batola agar segera  menata kawasan di ujung-ujung sisi jembatan,” kata Pazri.

Bagi Pazri, dengan penataan yang terencana dan mengantisipasi segala dampaknya, maka persoalan baru yang muncul dengan dibukanya Jembatan Sei Alalak bisa ditekan sedini mungkin.(jejakrekam)

Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.