Pedagang Alat Kesehatan Keluhkan Pasokan Tabung Oksigen Menipis di Banjarmasin

0

LONJAKAN kasus Covid-19 yang terjadi pada sepekan terakhir ditengarai kuat berimbas terhadap ketersediaan tabung oksigen di Kota Banjarmasin.

DARI informasi yang dihimpun, kebanyakan tabung oksigen berukuran 1 meter kubik sudah kosong sejak 5 hari terakhir. Para pedagang mengakui jika minimnya ketersediaan oksigen tersebut sudah terjadi di tingkat distributor.

Salah satu pedagang toko alat kesehatan (Alkes) di Pasar Niaga, Zainal mengatakan jika sebelumnya harga oksigen di pasaran tidak mengalami kenaikan atau relatif standar, namun kini mulai sulit dicari di distributor.

“Kosong sama sekali, beberapa hari ini, harga kemarin masih normal, dari distributor kosongnya,” kata Zainal.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Banjarmasin Berencana Dirikan Tenda Hingga Tetapkan RS Darurat

Ia mengaku, bahwa pihaknya hanya menjual tabung oksigen dengan ukuran satu meter kubik. Tak hanya melayani eceran mereka juga menjual untuk fasilitas kesehatan.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu supplier tabung gas oksigen di Kota Banjarmasin, UD Harapan Makmur Rayhan (HMR) Gas.

Pimpinan UD HMR Gas, Hendri Gunadi mengakui bahwa pihaknya mengalami peningkatan permintaan baik dari rumah sakit yang menjadi langganannya, maupun permintaan secara mandiri.

Awal meningkatnya permintaaan itu terjadi ketika memasuki bulan Juni yang kebanyakan berasal dari permintaan rumah sakit. Kemudin, bulan Juli permintaan secara mandiri ternyata juga mulai meningkat. “Terutama untuk tabung gas oksigen ukuran 1 meter kubik,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ruang Isolasi Penuh, Pasien Covid-19 Di RS Sultan Suriansyah Terpaksa Dirawat Di IGD

Bahkan saat ini stok tabung gas yang dimilikinya untuk ukuran 1 meter kubik ludes dibeli warga, kekosongan stok itu terjadi sudah beberapa hari yang lalu.

Dia menilai hal ini terjadi lantaran virus corona varian Delta sudah mulai menyebar di daerah luar Kalsel. Di samping itu juga, banyaknya wilayah yang masuk dalam kategori zona hitam untuk sebaran Covid-19, baik di DKI Jakarta, bogor maupun wilayah lainnya di Pulau Jawa.

“Jadi banyak arah tabung yang di drop ke sana. Makanya stok di Banjarmasin habis, baik di kimia farma maupun toko yang menjual alkes lainnya,” ujarnya.

Ia menegaskan, bahwa yang langka itu sebenarnya bukan isi oksigen, tapi tabung ukuran 1 meter kubik. Kalaupun ada harganya pun melonjak 400% dari harga standar,

“Yang harga awalnya hanya dijual Rp 800 ribu sekarang sudah tembus sampai Rp 2 juta lebih,” tuturnya.

Kondisi kelangkaan tabung gas tersebut rupanya diperparah oleh langkanya regulator untuk penggunaan tabung oksigen itu sendiri juga sudah mulai langka. “Karena regulator yang dulunya hanya seharga Rp 300 ribu, kini sudah mencapai Rp 1.200.000,” bebernya. (jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.