Jaga Eksistensi UMKM di Tengah Pandemi, Sukhrowardi Gelorakan Gerakan Beli Produk Lokal

0

WABAH virus Corona (Covid-19) berkepanjangan melanda negeri ini, benar-benar menghantam sendi-sendi kehidupan. Termasuk, Kalimantan Selatan khususnya di Banjarmasin yang mulai tumbuh pesat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

ANGGOTA Fraksi Golkar DPRD Kota Banjarmasin, Sukhrowardi saat reses dengan konstituen dan pelaku UMKM di Aula Kantor Kecamatan Banjarmasin Utara, Jalan HKSN Alalak Utara, Jumat (2/7/2021), mengungkap adanya porsi anggaran untuk membina UMKM.

“Selama tahun anggaran 2020 lalu, Pemkot Banjarmasin mengucurkan dana untuk pembinaan UMKM sebesar Rp 3,3 miliar. Dana itu tak hanya diberikan secara tunai, namun juga dimanfaatkan dalam bentuk pelatihan dan promosi produk olahan UMKM,” ucap Sukhrowardi.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Banjarmasin ini menegaskan pandemi Covid-19 berlangsung lebi setahun ini memang sangat berdampak hebat bagi pelaku UMKM.  Sementara, beber Sukhrowardi, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina terus ingin mencetak wira usaha baru (WUB) berbasis UMKM yang menjadi binaan pemerintah kota.

“Untuk bangkit dari keterpurukan ini, tentu pemerintah kota harus mendorong agar produk-produk unggulan dari pelaku UMKM lokal bisa menembus pasar. Ya, setidaknya, masuk mini market dan super market yang ada di Banjarmasin sebagai bagian dari pembinaan,” ucap Sukhrowardi.

BACA : Kembangkan Moda Transportasi Sungai Dan UMKM, Walikota Ibnu Sina Ingin Kapal Pesiar Masuk Banjarmasin

Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin ini tak memungkiri saat ini kota berjuluk kota seribu sungai ini juga tak luput dari serbuan barang impor yang murah dan berkualitas. Di sisi lain, beber dia, para pelaku UMKM harus bersaing dengan produk nasional dan luar negeri.

“Sudah terbukti dalam perekonomian nasional itu, pelaku UMKM menjadi salah satu pondasi yang kuat. Makanya, pembinaan mereka harus komprehensif. Di satu sisi, harus ada peningkatan daya beli masyarakat juga meningkatkan berbagai macam aktivitas di bidang industri,” paparnya.

Ia mengusulkan agar dalam acara pemerintahan di Banjarmasin bisa menggandeng pelaku UMKM dalam menu hidangannya. Sukhrowardi menyebut di Kelurahan Surgi Mufti, ada berbagai usaha kuliner seperti apa habang, tetal dan kerupuk haruan (ikan gabus) yang bisa jadi pilihan.

BACA JUGA : Dikucurkan Rp 111 Miliar Lebih, Dana Covid-19 Banjarmasin Terpakai Rp 99 Miliar Lebih, Kemana Sisanya?

“Beragamnya panganan lokal yang lahir dari kearifan lokal ini harus dijaga dan dibina, jangan sampai justru Banjarmasin dibanjir produk sejnis dari luar,” ucapnya.

Sebagai bukti komitmennya mendukung pelaku UMKM, Sukhrowardi dalam acara resesnya pun membagi-bagikan kerupuk haruan kepada konstituennya yang hadir. Ia menegaskan dirinya ingin mempelopori gerakan membeli produk warga sendiri.

“Pengrajin kerupuk ini dibikin pelaku UMKM yang menjadi binaan saya. Saya beli untuk dibagikan di wilayah Banjarmasin Utara. Jadi, komitmen itu bisa dimulai dari gerakan lingkup terkecil dulu,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Ichal/Rahim Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.