Jadikan Alquran sebagai Sahabat, Banyak Manfaat yang Didapat

0

ALQURAN diturunkan dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari, dalam riwayat yang kuat. Dimulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, hingga 9 Zulhijjah 10 Hijriyah, tahun ke-63 usia Rasulullah SAW.

PROSES turunnya kitab suci yang merupakan Kalam Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, melalui tiga tahapan. Pertama, diturunkan secara sekaligus dari Allah SWT ke Lauh Al-Mahfuzh. Tahap kedua, diturunkan suatu malam yang penuh berkah dan kemulian. Sedangkan tahap ketiga, Alquran diturunkan dari Bait al-Izzah ke dalam hati Nabi SAW dengan jalan berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Adakalanya satu ayat, dua ayat dan bahkan kadang-kadang satu surat.

Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, tidak secara sekaligus melainkan turun sesuai dengan kebutuhan. Ulama asal Banjarmasin, KH Bahrul Ilmi mengungkapkan berdasar kesepakatan para ulama, Alquran diturunkan di bulan Ramadhan yang dikenal dengan peristiwa Nuzulul Quran.

“Alquran diturunkan pertama kali pada malam 17 Ramadhan, hingga berangsur-angsur bukan sekaligus, hingga sekarang kini dikenal saat dimushafkan menjadi 30 juz,” ucap KH Bahrul Ilmi dalam ceramahnya memperingati Nuzulul Quran di kediaman anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Banjarmasin Sukhrowardi, Rabu (28/4/2021) malam.

Ulama lulusan Ponpes Darussalam Martapura ini pun mengungkapkan berkat Alquran yang begitu besar. Bahkan, menurut KH Bahrul Ilmi, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menegaskan seadainya Alquran tidak berada di dada orang beriman, jika hilang maka hancurlah langit dan bumi.

“Inilah mengapa berkat Alquran ini ketika dijadikan sahabat atau kawan, maka begitu banyaknya maksiat dan bencana, maka bisa ditolak. Nah, jika kitab suci ini hanya tersisa kertas atau tidak dibaca dan diamalkan lagi, maka kiamat akan terjadi,” tegas ulama yang dikenal humoris.

BACA : Di Tengah Keterbatasan Fisik, H Yuseri Fauzi Lahirkan Karya Dua Mushaf Alquran

KH Bahrul Ilmi pun mengakui saat ini sangat miris dengan kalangan muslim, yang justru menyenangi nyanyian ketimbang membaca atau mendengarkan baca Alquran. Ia mencontohkan saat sekarang tengah trend dengan aplikasi Tik Tok, bergoyang dan bernyanyi untuk mendapat respon orang.

“Padahal, ketika keluarga muslim memuliakan Alquran, maka Allah SWT akan memuliakannya. Siapa yang paling dekat dengan Allah SWT? Salah satunya adalah para pembaca Alquran,” tegasnya.

Menurut Bahrul Ilmi, dengan kecanggihan teknologi saat ini sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk kebaikan seperti bisa membaca Alquran lewat aplikasi di ponsel pintar.

“Sebab, Rasulullah SAW pernah bersabda barang siapa yang membaca Alquran minimal 200 ayat sehari, maka dia tidak akan jadi pelupa. Tak mengherankan, jika kita melihat, saat tua dan bangkrut, banyak orang yang stress karena jauh dari Alquran,” kata Bahrul Ilmi.

Ia mengatakan jika membandingkan dengan Rasulullah SAW mengamalkan membaca 1.000 ayat Alquran, maka kita hanya diminta minimal 200 ayat sehari. Sebab, Alquran merupakan senjata yang paling ampuh bagi seorang muslim.

“Pernah ada cerita, orang tua yang telah berumur 80 tahun mengalami 72 kali serangan stroke justru bisa selamat dan panjang umur, karena mengamalkan membaca Alquran tiap hari. Ini membuktikan jika kita menghormati Alquran, maka Allah SWT akan menghormatinya,” tuturnya.

BACA JUGA : Alquran dan Tradisi Lisan Masyarakat Banjar

Ia pun menyerukan agar seluruh keluarga muslim untuk membaca dan mengamalkan ajaran Alquran, minimal dalam rumah itu dibacakan ayat-ayat suci yang mengandung banyak manfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani.

Bahrul Ilmi menceritakan pernah sahabat terkemuka, Abu Bakar RA saking memuliakan Alquran, ketika melihat sebuah rumah terdapat pajangan ayat suci, menunduk dan tak bergerak. Hingga para sahabat lain kebingungan mencarinya, dan didapati berada di sebuah rumah karena takut dan menghormati Alquran.

“Sekali lagi, siapa yang menghormati Alquran, maka akan dimuliakan Allah SWT dan memasukkannya ke surga. Sebaliknya, jika menghinakannya, maka akan dihinakan Allah SWT dan dimasukkan ke neraka. Ini janji Allah SWT yang pasti tak pernah dipungkiri-Nya,” tegas Bahrul Ilmi.

BACA JUGA : Ini Lima Metode ‘Batambaan’ Pengobatan Tradisional Masyarakat Banjar

Ia pun menceritakan tradisi orang-orang dulu di Banjarmasin, ketika mengayun atau menindurkan anak dibacakan ayat-ayat suci Alquran. Bahkan, pernah karena sering dibacakan surat Kahfi, anak itu pun menjadi hapal.

“Pesan kuatnya adalah jadikanlah Alquran menjadi sahabat dengan rajin membaca dan mengamalkannya, karena ia akan memberi syafaat pada hari akhirat kelak. Bahkan, dalam kehidupan dunia ini, dengan kita menjadikan Alquran sebagai kawan dan sahabat, banyak manfaat yang akan didapat,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Faisal
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.