Di Tengah Keterbatasan Fisik, H Yuseri Fauzi Lahirkan Karya Dua Mushaf Alquran

0

SATU tangannya tak berfungsi normal kembali akibat serangan penyakit stroke, bukan penghalang bagi seorang H Yuseri Fauzi.

WARGA Desa Gambah Luar, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tetap bisa melahirkan karya yang memukau, terkhusus bagi khanazah Islam di Banua.

Yuseri Fauzi mampu menyelesaikan dua tulisan tangan dua mushaf Alquran. Ukurannya pun lumayan besar. Sesuatu yang terbilang langka, bagi sebagian orang yang tergolong anggota tubuhnya normal.

Dua mushaf Alquran dengan ukuran besar telah diselesaikan Yuseri Fauzi. Ukurannya kitab suci 90×60 centimeter berat 45 kilogram. Sedangkan, mushaf Quran kedua berukuran 111 x 80,5 centimeter dengan berat 75 kilogram. Walau kini H Yuseri Fauzi yang menginjak usia 73 tahun, dua mushaf Alquran justru telah diselesaikannya.

“Menulis mushaf Alquran yang pertama saya lakukan selama dua tahun, baru bisa diselesaikan. Ya, sejak tahun 2015 hingga 2017. Sedangkan, mushaf Alquran kedua ditulis dua tahun pula, sejak 2017 hingga 2019,” ucap H Yuseri Fauzi kepada awak media di Kandangan, Sabtu (17/4/2021).

BACA : Terinspirasi Tulisan Tangan Datu Kalampayan, Percetakan Mushaf Quran Al Banjary Pun Digodok MUI Kalsel

Ia pun hanya menggunakan satu tangan sebelah kiri yang masih berfungsi normal untuk menulis baris demi baris ayat-ayat suci. Ini karena tangan kanannya sudah lama tak seperti sedia kala, akibat penyakit stroke yang pernah dideritanya.

“Untuk biaya membuat dua mushaf Alquran sejak awal hingga selesai menggunakan dana pribadi. Ya, seperti membeli kertas buffalo, tinta dan termasuk penjilidan,” ucap Yuseri.

H Yuseri Fauzi, penulis dua mushaf Alquran yang kini dipamerkan di Masjid Al Abrar Kandangan

Pria yang juga dikenal mengasuh ribuan jamaah dalam kegiatan majelis zikir di Masjid Al Abrar Kandangan, sebelum pandemi Covid-19 menghantam negeri. Menurut Yuseri, apa yang dilakukan semata-mata mencari ridha Allah serta menyalurkan bakatnya sebagai seorang pelukis.

BACA JUGA : Alquran dan Tradisi Lisan Masyarakat Banjar

“Saya berharap bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Walau dengan keterbatasan fisik, bukan penghalang untuk membuat sebuah karya. Apalagi, karya itu bermanfaat bagi masyarakat umum,” tuturnya.

Dua mushaf Alquran tulis tangan H Yuseri Fauzi pun kini bisa disaksikan dalam ruangan Masjid Al Abrar. Sejak Januari 2021 hingga kini, penulisan mushaf Alquran kembali dilakoninya

Hanya saja, ukuran yang dipakai sama seperti mushaf Alquran pada umumnya. Hingga kini, sudah 7 juz telah dirampungkan sang penulis.(jejakrekam)

Penulis Iwan Sanusi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.