Ramadhan Sebentar Lagi Tiba, Pasokan Kurma Melimpah dari Jakarta dan Surabaya

0

RAMADHAN dan kurma, selaras dan identik. Suasana bulan puasa kerap dihiasi dengan maraknya para pedagang buah yang didatangkan langsung dari Jazirah Arab itu. Nah, jelang datangnya bulan suci Ramadhan 1442 Hijriyah, yang tinggal hitungan hari, pedagang kurma pun mulai marak.

SEPERTI terlihat di kawasan Pasar Baru dan Pasar Harum Manis, salah satu sentral perdagangan terpadat di Banjarmasin, telah dibanjir berbagai aneka kurma. Menu wajib takjil atau berbuka puasa ini pun telah didatangkan dari Jakarta dan Surabaya, yang diimpor dari berbagai negara Arab, seperti Arab Saudi, Mesir dan lainnya.

“Kami sudah mendatangkan berbagai macam kurma untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan tahun ini. Banyak kurm berbagai jenis yang kami jual,” ucap H Ifan Jaya, salah satu pemilik toko di Pasar Harum Manis Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Sabtu (3/4/2021).

Ia mengungkapkan banyak toko, warung atau gerai lainnya pun mengambil kurma yang dijual tokonya guna dijual eceran. Dengan harga partaian atau grosir, H Ifan mengatakan kebanyakan kurma yang didatangkan berasal dari Arab Saudi dan Mesir. “Ya, kami beli dalam jumlah besar dari Jakarta dan Surabaya. Dari pedagang besar itu, kurma-kurma diimpor dari dua negara penghasil terbesar di dunia, yakni Arab Saudi dan Mesir,” kata Ifan.

BACA : Dibandrol Rp 400 Ribu Per Kilogram, Kurma Ajwa Laris Manis di Pasaran  

Untuk satu kardus memuat sekira 10 kilogram kurma. Ia mengatakan harga kurma sangat variasi, tergantung kualitas da nasal negaranya. Ia mencontohkan kurma Madinah atau yang biasanya disebut kurma madu dibanderol seharga Rp 220 ribu per kotak berat 10 kilogram. Sedangkan, kurma Mesir dijual Rp 230 ribu per kotak dengan berat 10 kilogram.

“Memang, favoritnya tetap kurma Ajwa, karena khasiatnya sudah disabdakan Rasulullah SAW. Untuk harganya berkisar Rp 400 ribu per kilogram. Bahkan, di tingkat eceran harganya bisa menembus Rp 500 ribu per kilogram,” ucap Ifan.

Ia mengakui kebanyakan para pelanggan merupakan pedagang eceran asal Banjarmasin, Banjarbaru, Palangka Raya, Kuala Kapuas dan Barabai serta daerah lainnya. Meski begitu, diakui H Ifan, tahun ini Ramadhan tetap berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, termasuk saat tahun 2020 lalu, ketika Banjarmasin menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Makanya, calon pembeli yang datang ke toko kami jauh berkurang drastis. Tapi, tahun ini, karena ada pelonggaran, omzet penjualan menjelang Ramadhan datang, jauh mengalami peningkatan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.