Foto : Istimewa
KONSTELASI politik di Kota Banjarmasin terus dinamis. Ini ditandai dengan raihan rekomendasi dukungan dari DPP PAN yang telah dikantongi Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Hj Ananda.
SEBAGAI parpol pemenang Pemilu 2019 di ibukota Kalimantan Selatan, PAN memiliki 9 kursi sehingga modal dukungan dari pusat itu benar-benar membuat jalan Hj Ananda terbilang lapang.
Hj Ananda sendiri diduetkan dengan anggota DPRD Banjarmasin dari Fraksi PKS Mushaffa Zakir. Untuk total suara hasil Pemilu 2019, baik Hj Ananda maupun Mushaffa Zakir berada di papan tengah.
Sebagai Ketua DPD Partai Golkar Banjarmasin saat bertarung dalam pemilihan kursi legislatif 2019 lalu, Hj Ananda hanya meraup 2.768 suara di dapil Banjarmasin Barat. Sementara, rekan politiknya, Mushaffa Zakir hanya merebut 2.805 suara di dapil Banjarmasin Utara.
BACA : Mushaffa Zakir Berduet Dengan Hj Ananda, Ibnu Sina : Saya Tunggu Keputusan PKS
Mengomentari adanya kader PKS yang direkomendasikan DPP PAN untuk berpasangan dengan fungsionar Golkar, Hj Ananda, Ketua DPD PKS Banjarmasin Hendra, tak ingin berkomentar panjang.
Ia berdalih hingga detik ini hingga detik ini belum ada surat formal dari DPP PKS dan DPW PKS Kalsel mengenai figur yang akan diusung.
“Saya sudah mendengar, memang (membuat) heboh, sampai saat ini belum bisa mengkonfirmasi, karena tidak ada surat resmi dari DPP PKS dan DPW PKS Kalsel,” ucap Hendra kepada jejakrekam.com, Jum’at (14/7/2020).
BACA JUGA : Pilwali Banjarmasin, Hj Ananda Bersama Mushaffa Zakir Mendapat Restu PAN
Dia menyebut pilihan politik PAN untuk mengusung duet Ananda-Mushaffa merupakan realitas demokrasi. Praktis, Mushaffa akan head to head dengan Walikota Ibnu Sina yang juga kader PKS.
Sebagai parpol, Hendra menunggu keputusan final dari partai. Sebab, penentu siapa yang akan diusung berada di tangan DPP PKS di Jakarta.
Sementara itu, ponsel Mushaffa Zakir untuk diminta komentar, beberapa kali dikontak hanya terdengar nada sambung, namun belum ada sahutan dari yang bersangkutan.(jejakrekam)