Dirut Bank Kalsel Berhasil Meraih Gelar Doktor

0

DIREKTUR Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin meraih gelar Doktor setelah dinyatakan lulus dalam Ujian Akhir Disertasi Program Doktor Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang digelar, Rabu (6/8/2020) di Ruang Seminar Lantai 2 Gedung Program Pasca Sarjana ULM Banjarmasin.

AGUS
Syabarrudin berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Model Pembiayaan Pada Lingkungan Kumuh di Kota Banjarmasin”. Atas hal tersebut dirinya dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude dengan IPK 3,98 dan berhak untuk menyandang gelar Doktor sekaligus menjadikannya sebagai Dirut Bank Kalsel pertama yang memperoleh titel tersebut.

Pada ujian tersebut, Agus Syabaruddin diuji oleh empat orang penguji yang dipimpin langsung oleh Rektor ULM, Prof Dr Sutarto Hadi M.Sc., M.Si (Ketua Sidang / Penguji 1), Dr Nasruddin, S.Pd.,M.Si (Penguji 2), Dr H Ahmad Yunani, SE., M.Si (Penguji 3) dan Prof Dr H Abdul Hafiz Anshari, AZ MA (Penguji Tamu). Ada pun bertindak sebagai promotor yakni Prof. Dr Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si, co-promotor Prof Ir Udiansyah, MS., Ph.D., dan Dr. Ir. H. Hamdani, MS.

BACA : Dirut Bank Kalsel Raih Penghargaan Di Indonesia Best In Award 2020

Dalam menyusun disertasinya, dirinya menjadikan Kota Banjarmasin sebagai objek penelitian, sebagai kota seribu sungai dengan lingkungan kumuh di bantaran sungai dan perkotaan, memiliki penduduk miskin terbanyak dengan persentase terbesar di Kalsel sebesar 14,66%.

Banjarmasin juga menunjukkan angka perkembangan pembiayaan/kredit tertinggi di Kalsel dengan mendominasi sebesar 34,96%. Namun begitu skema pembiayaan/kredit yang terimplementasikan belum menyentuh semua lapisan masyarakat di Kota Banjarmasin.

Hal inilah yang kemudian menarik perhatian dirinya untuk meneliti dan mengidentifikasi lebih lanjut serta memberikan suatu model pembiayaan baru dalam mendukung pemberdayaan masyarakat miskin di Kota Banjarmasin.

Sebagaimana rencana perwujudannya, Agus Syabarrudin menasbihkan Model Pembiayaan Non Ursury (Rahmatan Lil’Alamin) yang diyakini dapat mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan mengedepankan konsep komersial kemitraan dan charity.

Selanjutnya model tersebut diterjemahkan menjadi RLAFM1 (Rahmatan Lil’Alamin Financing Model 1) yakni pembiayaan komersial dengan kemitraan dan RLAFM2 (Rahmatan Lil’Alamin Financing Model 2) yakni pembiayaan dengan charity.

Model ini tentunya dapat bermanfaat bagi para pemangku kepentingan dan para praktisi lembaga keuangan untuk dapat diaplikasikan dalam rangka upaya mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada Goals 1 (No Poverty) yakni upaya memberantas kemiskinan-no one left behind.

BACA JUGA : Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin Kembali Meraih Penghargaan Bergengsi

Melalui disertasi ini Agus merekomendasikan beberapa hal dalam mendukung kepentingan pembangunan berkelanjutan ekonomi masyarakat, antara lain pertama perlunya edukasi yang intensif kepada masyarakat dalam memberikan pemahaman terkait tujuan finansial ekonomi rumah tangga, merubah sikap konsumerisme dan meningkatkan keterampilan berwirausaha.

Kedua, perlu adanya ketegasan dan solusi dari pemangku kebijakan terhadap pemukiman kumuh ilegal, ketiga perbaikan kinerja layanan oleh institusi keuangan maupun perbaikan regulasi oleh pemangku kebijakan dalam mendukung inklusi keuangan dan keempat menerapkan strategi pembiayaan ekonomi rumah tangga guna meningkatkan keberdayaan rumah tangga yakni Non Ursury (bukan riba) melalui aspek kesetaraan dengan pola komersial kemitraan.

Dirinya sangat bersyukur bisa menyelesaikan Program Doktoral dengan baik meski ditengah suasana pandemi dan kesibukan yang tinggi sembari menjabat sebagai Direktur Utama Bank Kalsel.

“Saya bersyukur meski kita saat ini berada di situasi pandemi serta tingginya intensitas kerja yang dilakukan, namun tetap diberi kemudahan untuk menyelesaikan Program Doktor di Fakultas Pertanian ULM. Saya berterima kasih kepada para promotor dan penguji yang memberikan bimbingan dan arahan sehingga proses ini bisa berjalan dengan baik, serta seluruh civitas akademika ULM” ungkapnya.

BACA LAGI : Bank Kalsel Raih Penghargaan Dari ISMA 4th Award 2020

Agus juga berharap agar gelar doktor yang Ia raih juga bisa membuat Bank Kalsel melaju dan terus berkembang terutama dalam berperan untuk pemberdayaan masyarakat Kalsel.

“Saat ini masa jabatan saya baru berjalan 1 tahun, saya berharap gelar ini bisa mendorong saya dan perusahaan untuk bergerak lebih cepat. Sehingga Bank Kalsel bisa bertransformasi menjadi Bank umum yang kuat, kompetitif dan memberikan kontribusi kepada perekonomian di Provinsi Kalsel,” tegasnya.

Implikasi praktis yang dihasilkan oleh disertasi Agus Syabarrudin sendiri bisa menjadi saran dan masukan bersama bagi pemerintah daerah dan Bank Kalsel selaku lembaga keuangan. Meski penelitian ini hanya dilakukan di Kota Banjarmasin, namun diharapkan bisa menjadi salah satu referensi dalam pengembangan program ekonomi di Kalsel setelah adaptasi kebiasaan baru di tahun 2021 atau hingga beberapa tahun kedepan.

Menurutnya, peningkatan keterampilan berwirausaha dan penetapan regulasi yang mendukung inklusi keuangan sangat penting bagi pondasi perekonomian di Kalsel. “Bank Kalsel siap menjadi motor perekonomian Kalsel, bahkan bukan tidak mungkin untuk skala yang lebih besar,” pungkas Agus.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.