Kisah Nafizah, Dokter Magang Asal Tabalong yang Berhasil Sembuh dari Covid-19

0

DOKTER magang asal Tanjung, Kabupaten Tabalong, Norsaidatun Nafizah, yang sempat terpapar Virus Corona berhasil sembuh setelah berjuang puluhan hari melawan Covid-19. Ia pun mulai muncul ke publik dan berbagi sekelumit kisahnya kepada awak media, pada Kamis (16/7/2020) tadi.

DALAM pengakuannya, Nafizah bercerita terdeteksi positif Covid-19 usai menjalani swab test saat bertugas sebagai tenaga kesehatan di RSUD Hasan Basry Kandangan, pada 29 Mei 2020 lalu. Dari enam nakes yang diperiksa, cuma ia yang dinyatakan positif Corona.

Nafizah mulanya tak menyangka bahwa ia terpapar virus menular yang satu ini. Tak ada gejala sama sekali dalam tubuhnya. Segala protokol kesehatan juga sudah dia patuhi sejak mengabdi di RSUD Hasan Basry.

Kendati begitu, Nafizah mengaku mau tak mau tetap mengikuti arahan untuk mendapatkan perawatan dalam karantina di ruang isolasi di RSUD Kandangan. Perawatan dilakukan selama kurang lebih 24 hari. Laiknya pengidap Corona lain, ia harus mengurung diri bahkan dari keluarga demi mencegah penularan.

BACA: Dokter Muda Tabalong Bertugas di RSUD Hasan Basry Positif Covid-19, Orangtua Pasien Ditelusuri

“Memang ketika yang terpapar adalah orang tanpa gejala, menjadi mengerikan karena akan bisa menularkan pada orang lain, sementara dirinya sendiri tidak mengetahui terpapar virus,” katanya.

Setelah menjalani perawatan lebih dari tiga pekan, ia akhirnya dinyatakan sembuh pada tanggal 21 Juni 2020 tadi. Ditanya kunci sukses keluar dari jerat Corona, ia menjawab sederhana: rajin-rajin berpikir positif dan bersikap optimis.

“Pasien dalam upaya penyembuhan COVID-19 sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk keluarga, jangan dikucilkan apalagi dijauhi, semangat yang diberikan akan memberikan optimisme untuk segera sembuh,” ujarnya.

BACA JUGA: Tambahan Kasus Covid-19 Tabalong Didominasi Pasien OTG dan Perusahaan

Nafizah pun mengingatkan publik kalau virus ini benar-benar nyata. Ia juga menolak jika ada anggapan bahwa Covid-19 merupakan akal-akalan dari pemerintah. Buktinya, selain menular ke warga biasa, tenaga medis juga ikut terpapar.

Dia menambahkan, adanya new normal bukan berarti kembali menuju kebiasaan lama. Namun new normal artinya harus memulai kebiasaan baru dengan rajin menggunakan masker ketika ke luar rumah, cuci tangan pakai sabun di air mengalir dan disiplin jaga jarak.

“Untuk teman-teman yang masih dirawat semoga cepat sembuh, berpikir positif dan optimis akan sangat membantu prosesnya, semangat sembuh demi orang-orang yang kita cintai,” katanya. (jejakrekam)

Penulis Herry Yusminda
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.