Arteria Dahlan : Tak Ada Niat PDIP Benturkan Pancasila dengan Agama

0

KEHADIRAN Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) membikin gaduh negeri. Pro dan kontra pun mengemuka, hingga memicu aksi demonstrasi di berbagai daerah untuk menolak dan menuntut pencabutan rancangan produk hukum digodok DPR RI itu.

WARGA Kalimantan Selatan pun tak ketinggalan. Mereka yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Banua Lambung Mangkurat (ARBAL) terdiri dari 38 ormas seperti Aliansi Muslim Banua, Pemuda Pancasila, Front Pembela Islam (FPI), Pemuda Muhammadiyah dan lainnya pun turun ke jalan mendesak agar RUU HIP dicabut dari program legislasi nasional (prolegnas) DPR RI di DPRD Kalsel, Jumat (10/7/2020).

Menyikapi maraknya penolakan publik termasuk ormas Islam dan lainnya, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menegaskan bahwa RUU HIP dibuat untuk melakukan penguatan sistem dan kelembagaan negara.

BACA : Senator DPD RI Asal Kalsel Habib Zakaria Bahasyim : Jangan Rampok Pancasila!

“Kami ingin menjadikan Pancasila itu tidak hanya sebagai produk rezim, makanya kita lakukan penguatan sistem dan kelembagaan melalui RUU HIP ini,” ucap Arteria Dahlan kepada awak media di Gedung KNPI Kalsel, Banjarmasin, Rabu (15/7/2020).

Arteria menyatakan, para wakil rakyat khususnya dari Fraksi PDI-Perjuangan itu sama sekali tak ada niatan untuk mengingkari nilai dan arti serta kedudukan dari Pancasila itu sendiri.

“Kami tidak ada niatan sedikit pun untuk mendoktrin Pancasila dan membenturkan Pancasila dengan agama mana pun,” ujar magister hukum lulusan Universitas Indonesia ini.

BACA JUGA : Jika RUU HIP Tak Dicabut DPR, Gelombang Massa Menuntut Pencabutan Diyakini akan Semakin Besar

Pria yang sebelumnya berprofesi adovakat ini menegaskan Pancasila juga jangan sampai hanya menjadi dasar negara. Arteria menyebut Pancasila bisa dijadikan sebagai suatu instrumen yang mampu diimplimentasikan.

Politisi muda banteng ini juga mengakui bahwa beberapa waktu lalu, pihaknya seakan memaksakan diri untuk melanjutkan pembahasan RUU HIP di DPR RI.

“Kemarin itu, kami memang terkesan dan seolah berjalan sendiri. Kita juga yakin bahwa yang kita yakini adalah kebenaran bersama,” ujarnya.

“Memang harus kita akui, kita juga harus banyak mendengar aspirasi dari masyarakat. Kita juga terima kasih sudah diberi masukan,” pungkas Arteria.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.