Senator DPD RI asal Kalsel Habib Zakaria Bahasyim : Jangan Rampok Pancasila!

0

SENATOR Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI utusan Kalimantan Selatan, Habib Zakaria Bahasyim kembali bersuara keras atas keberadaan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

HABIB Zakaria Bahasyim yang juga sosok ulama berpengaruh di Kalimantan Selatan ini menegaskan bahwa Pancasila sudah harga mati, yang tak bisa ditawar-tawar lagi.

“Pancasila itu tidak hanya final, namun juga merupakan titik terakhir yang menjadi dasar negara Indonesia, sehingga tidak bisa digeser lagi,” tegas Habib Zakaria Bahasyim dalam diskusi virtual gelaran jejakrekam.com-Aliansi Muslim Banua (AMB) bertema Pancasila dalam Persepsi Umat Islam, Masihkah Menjanjikan? pada Minggu (12/7/2020).

Anggota Komite III DPD RI ini mengingatkan bagi segelintir pihak atau kelompok yang ingin mengganti atau merubah Pancasila dalam bentuk apa pun, itu sama saja artinya tindakan perampokan terhadap engara dan umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk di negeri ini.

BACA : Senator Kalsel Habib Zakaria : Masalah Covid-19 Jangan Jadi Ladang Bisnis

“Wacana RUU HIP yang digodok DPR RI yang sekarang mendapat reaksi keras dari umat Islam merupakan fakta bahwa umat Islam tidak akan pernah tinggal diam, ketika dasar negara mereka dirongrong,” cetus Imam Daerah Front Pembela Islam (FPI) Kalsel ini.

Habib Zakaria pun menyematkan bagi pihak yang ingin mengubah Pancasila termasuk pengusul RUU HIP sebagai sebuah tindakan perampokan terhadap sejarah Indonesia.

“Perampokan adalah sebuah kejahatan dan tindak kriminal sehingga jika dikaitkan dengan Pancasila maka layak disebut sebagai sebuah tindakan kriminal atas negara,” kata vokalis DPD RI ini.

BACA JUGA : Gelar Sosialisasi Empat Pilar, Habib Zakaria juga Ingatkan Bahaya RUU HIP

Zakaria memastikan umat Islam sebagai bagian dari anak bangsa yang martabat dan harkat akan selalu hadir melawan, sehingga tidak boleh tinggal diam ketika rumah besarnya dirampok orang.

Habib Zakarai Bahasyim saat mengisi pengajian rutin majelis taklim yang diasuhnya, beberapa waktu lalu.

Alasan Zakaria adalah menolak RUU HIP berdasar pada berbagai pertimbangan logis. Salah satunya, tidak dimasukannya TAP MPRS Nomor 25 Tahun1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) serta ajarannya yang bertentangan dengan Pancasila.

“Kita sudah tahu dalam sejarah kelam Indonesia, PKI sudah menorehkan luka mendalam terhadap umat Islam. Pembantaian terhadap para ulama, kiai dan umat Islam merupakan bukti sejarah yang tak boleh terulang lagi,” kata Zakaria.

BACA JUGA : Habib Zakaria Bahasyim Cetus Reses Virtual Gandeng Dinsos Kalsel

Bagi dia, peluang untuk PKI sebagai parpol terlarang dalam bentuk apa pun, apakah paham, ajaran atau lainnya tak boleh hidup kembali di Indonesia.

“Sebenarnya, Pancasila itu masih menjanjikan bagi umat Islam. Ini sesuai dengan tema diskusi virtual yang diangkat kali ini,” beber Zakaria.

Dirinya mengajak agar hal besar ini dijawab semua orang, terkhususnya pemerintah dengan memberi contoh atau teladan yang baik dalam melaksanakan nilai-nilai luhur Pancasila itu sendiri.

“Kehadirannya di tengan rakyat, ketika rakyat membutuhkannya. Contohnya, ketika contoh keteladanan ini terlihat dari tanggungjawab pemerintah sebagai organ negara hadir dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa,” ucap Zakaria.

BACA JUGA : Jika RUU HIP Tak Dicabut DPR, Gelombang Massa Menuntut Pencabutan Diyakini akan Semakin Besar

Ia menegaskan kembali agar jangan coba-coba mengusik Pancasila yang sudah final, baik mengganti maupun mengubahnya pasti akan berhadapan dengan umat Islam.

“Inilah mengapa dalam Islam selalu dicontohkan soal keteladan kepemimpinan. Begitu pula, para pemimpin dan politisi harus memberi contoh keteladanan dalam kehidupan berbangsa dan negara. Ini yang terpenting dalam menjalankan nilai-nilai Pancasila itu sendiri,” imbuh Zakaria.(jejakrekam)

Pencarian populer:habib zakaria bahasyim marah
Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.