Banjir di Pelaihari Sempat Meluas, Kini Air Mulai Berangsur Surut

0

BANJIR menerjang Kabupaten Tanah Laut, tak hanya terkonsentrasi di Kecamatan Pelaihari atau pusat kota, namun juga meluas di enam kecamatan sejak Sabtu (11/7/2020). Namun, hingga Minggu (12/7/2020), dilaporkan air mulai surut.

KEPALA Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut M Kusri mengungkapkan banjir akibat tingginya curah hujan yang melanda Pelaihari dan sekitarnya itu, sedikitnya mengakibatkan ada 3.920 jiwa ikut terdampak.

“Dari hasil pemantauan kami di lapangan dan data yang masuk, sedikitnya ada enam kecamatan di Tanah Laut yang terendam banjir. Bahkan, ada dua kecamatan, banjir turut menerjang fasilitas umum,” ucap M Kusri kepada jejakrekam.com, Minggu (12/7/2020).

BACA : Pelaihari dan Sekitarnya Terendam Banjir, Akses Jalan Nasional Menuju Batulicin Terputus

Ia mencatat berdasar data sementara banjir yang melanda empat kecamatan di Tanah Laut sempat meredam 988 rumah dengan 1.149 kepala keluarga (KK) dan 3.920 jiwa turut terdampak bencana alam ini.

Kusri merincikan empat kecamatan yang terdampak banjir itu adalah Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari. Di kelurahan ini, konsentrasi banjir menerpa kawasan Jalan Pintu Air RT 24 Kelurahan Angsau, 200 buah rumah tercatat 250 KK dan 1.200 jiwa terdampak. Begitupula, di Jalan A Yani Parit Mas RT. 19 Rt. 20 dan RT 27 ada 550 buah rumah yang dihuni 600 KK dengan 1.500 jiwa.

BACA JUGA : Banjir Melanda, Walhi Sebut Bukti Kalsel Sudah Darurat Bencana Ekologis

Kemudian, di Jalan Sepakat RT 10 (Belakang Kompi) ada 65 buah rumah dengan 70 KK atau 300 Jiwa. Lalu, di Gang Berkat RT 04 Kelurahan Angsau 25 buah rumah didiami 30 KK dan 100 jiwa, hingga Jalan Manunggal (belakang eks RSUD Hadji Boejasin) RT 15, Kelurahan Angsau terdata ada 4 buah rumah, 4 KK, 20 Jiwa. Totalnya, ada 844 buah rumah, dengan  954 KK atau 3.120 jiwa di Kelurahan Angsau.

Sedangkan, di Desa Atu-Atu, banjir parah terjadi di Jalan HM Jaferi,  sebanyak 25 buah rumah, 35 KK, 100 jiwa, Jalan Saka Permai ada15 buah rumah dihuni 25 KK atau 160 jiwa. Totalnya, 40 rumah dengan 60 KK dan 260 jiwa di Desa Atu-Atu.

BACA JUGA : Antisipasi Bencana, Paman Birin Surati Bupati dan Walikota Se-Kalsel

Kemudian, di Kelurahan Karang Taruna terjadi di JalanTelaga Daim Blok I, II, III, dan Jalan Penerangan RT 10, Kelurah Karang Taruna terdapat 104 buah rumah, 135 KK, 540 jiwa yang terdampak.

Berikutnya, Kelurahan Sarang Halang, terpantau di kawasan Jalan Bajingah, terjadi jembatan runtuh akibat derasnya luapan air sungai.

Berlanjut ke Desa Damit Hulu, Kecamatan. Batu Ampar, banjir melanda Jalan Trans 100, RT 6, Desa Damit Hulu, adanya jalan putus akibat derasnya luapan air dengan panjang 70 meter. Terakhir, di RT 6 Desa Galam, Kecamtan Bajuin, terdapat jalan terkikis sehingga putus dan tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.

“Namun, sejak Minggu (12/7/2020), banjir yang melanda beberapa kawasan terutama di Kecamatan Pelaihari sudah berangsur surut,” ucap Kusri.

BACA JUGA : Sempat Terendam Air Setinggi 2 Meter, Banjir di Sungai Loban Mulai Berangsur Surut

Untuk data terupdate dari BPBD Kabupaten Tanah Laut atas musibah banjir yang terjadi pada Sabtu (11/7/2020), bisa dicek di bawah ini:

Musibah banjir yang dialami sebagian Kecamatan Pelaihari dan sekitarnya, membuat beberapa ormas dan LSM turun tangan. Salah satunya, Front Pembela Islam (FPI) yang menerjunkan laskar dan anggotanya.

Wali Laskar Tanah Laut FPI Kalsel, Muhammad Bushiri mengungkapkan saat banjir, tim mereka turun ke lokasi banjir.

“Kami melakuklan evakuasi warga menggunakan perahu karet,serta mengatur lalu lintas di kawasan terdampak banjir. Kami juga membantu warga dengan menyalurkan 250 nasi bungkus untuk konsumsi korban banjir,” ucap Bushiri.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.