Berdiri di Atas Lahan Milik Pertamina, Puskesmas Jaro Layak Direlokasi

0

BISA disebut tidak layak. Puskesmas Jaro yang merupakan pusat pelayanan kesehatan paling ujung di Kabupaten Tabalong dan Provinsi Kalimantan Selatan, memang tidak layak untuk disebut puskesmas.

HAL ini dikarenakan gedung yang berdiri di atas tanah milik PT Pertamina. Bahkan, ruang tunggunya sudah tidak dapat menampung pasien rawat jalan. Termasuk, ruang poli pun terbilang sempit untuk memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Kepala Puskesmas Jaro, dr Semiatun, Puskesmas Jaro mengakui fasilitas kesehatan yang mencakup layanan desa-desa di kecamatan itu memang sudah tidak representatif lagi, apalagi berada di daerah perbatasan dengan Kalimantan Timur.

“Tempatnya kecil, namun pasien yang datang berobat sangat banyak. Kadang tidak dapat menampung pasien yang datang,” ujar Semiatun kepada jejakrekam.com, Sabtu (11/7/2020).

BACA : Berbatasan dengan Kaltim, Anggota DPR RI Syaifullah Tamliha Bantu APD untuk Puskesmas Jaro

Dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang, Puskesmas Jaro bukannya dapat mengobati masyarakat, Semiatun menyebut justru dikhawatirkan malah menjadi tempat penyebaran virus Corona.

“Makanya, kami sangat berharap puskesmas ini dapat direlokasi ke tempat yang lebih layak,” ujarnya.

Ia menerangkan awalnya Puskesmas Jaro merupakan pengembangan dari Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Jaro. Namun, seiring tahun, Desa Jaro yang semula bagian dari Kecamatan Muara Uya, berubah menjadi Kecamatan Jaro.

BACA JUGA : Perketat Tamu Masuk Kalsel, Pemkab Tabalong Bangun Empat Posko di Perbatasan

Otomatis, Pustu Jaro berubah pula statusnya menjadi puskesmas. Namun, tetap menempati bangunan pustu sebagai puskesmas. “Karenanya Puskesmas Jaro memiliki tempat yang sangat minim,” ujarnya.

Terkait sarana dan prasarana medisnya, Semiatun mengakui Puskesmas Jaro mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap, hanya tempat yang sangat minim. “Malahan kami bingung untuk menempatkan prasarana yang dimiliki, karena tidak memiliki ruang yang cukup,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Camat Jaro, Rahmatullah Putera Perdana, mengakui keadaan Puskesmas Jaro yang sudah tidak representatif sebagai puskesmas.

“Kami akan berusaha untuk memperjuangkan relokasi untuk puskesmas ini, karena kita akui puskesmas ini tempat dan ruangnya memang terbatas,” ujarnya.

Ke depan, Rahmatullah memastikan akan membawa usulan relokasi Puskesmas Jaro dalam musrembang kecamatan, sehingga bisa masuk usulan skala prioritas fasilitas kesehatan ke Pemkab Tabalong.

BACA JUGA : 22 Penyintas Covid-19 Sembuh, Pemkab Tabalong Beri Uang Rp 1 Juta per Orang

Terpisah, tokoh masyarakat Kecamatan Jaro, H Murjani, memberi dukunganuntuk relokasi Puskesmas Jaro ke tempat yang lebih layak. “Memang kondisi Puskesmas Jaro saat ini sudah tidak memungkinkan. Jadi, relokasi memang menjadi pilihan yang tepat,” ujarnya.

Menurut dia, dengan status lahan milik PT Pertamina ke depan akan menjadi kendala bagi pemerintah untuk melakukan pengembangan layanan kesehatan bagi masyarakat Kecamatan Jaro.

“Saya mewakili masyarakat sangat mendukung adanya relokasi Puskesmas Jaro, apalagi jika pemerintah daerah serius untuk mewujudkan itu,” ucap H Murjani.(jejakrekam)

Penulis Herry Yusminda
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.