Sempat Terendam Air Setinggi 2 Meter, Banjir di Sungai Loban Mulai Berangsur Surut

0

TINGGINYA curah hujan beberapa hari belakangan ini, membuat kawasan Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan diterjang banjir.

DAYA tampung dari bentang alam Kabupaten Tanah Bumbu yang diduga bermasalah ini turut memicu air relatif lama surut. Bahkan, akses jalan provinsi yang menghubungkan Banjarmasin-Pelaihari-Batulicin sempat terendam, hingga membuat antrean panjang seperti terlihat di ruas Jalan Sekapuk, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu.

Dosen Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat, Akbar Rahman menduga banjir yang melanda kawasan Tanah Bumbu dan sekitarnya, akibat ekosistem lingkungan hidup sudah rusak parah.

“Tiap tahun banjir, artinya tidak ada perbaikan terhadap lingkungan alam di Tanah Bumbu. Ini memang masalah klasik, karena patut diduga akibat maraknya pertambangan liar dan pembabatan hutan,” ucap doktor lulusan universitas di Jepang ini kepada jejakrekam.com, Minggu (7/6/2020).

BACA : Curah Hujan Tinggi, Banjir Rendam Sepuluh Desa di Kabupaten Tabalong

Ia berharap agar pemerintah pusat, Pemprov Kalsel dan Pemkab Tanah Bumbu bisa lebih konsentrasi dalam pemuluhan lingkungan, khususnya mempertahankan status hutan yang ada di Pegunungan Meratus.

“Bekas-bekas lahan tambang itu harus segera direklamasi. Sebab, jika tak segera dipulihkan, maka banjir tahunan akibat tingginya curah hujan akan terus terjadi. Ini juga menyangkut nasib wilayah selatan Kalsel ini,” ucap warga Batulicin ini.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu, Eryanto Rais mengakui banjir yang terjadi di Kecamatan Sungai Loban, sempat merendam lebih dari 200 rumah warga.

“Namun, sampai sekarang sudah berangsur-angsur surut. Pada Minggu (7/6/2020) sekitar pukul 11.30 Wita, wilayah yang terdampak banjir sudah mengalami penurunan,” ucap Eryanto.

Ia pun menyebut saat banjir pada puncaknya, Sabtu (7/6/2020), ketinggian air sempat mencapai 1 hingga 2 meter. Menurut dia, banjir ini akibat tingginya curah hujan sejak Sabtu (7/6/2020) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita, hingga meluber ke ruas jalan negara penghubung Batulicin ke kota-kota lainnya di Kalsel.

BACA : Banjir Melanda, Walhi Sebut Bukti Kalsel Sudah Darurat Bencana Ekologis

Eryanto mengungkapkan untuk banjir terparah menimpa lima desa yakni Desa Damar Indah, Wanasari, Sungai Dua Laut, Sari Mulya, Sebamban Baru dan Sebamban Lama di Kecamatan Sungai Loban.

“Dengan ketinggian air mencapai dua meter itu kemarin, warga desa sempat dievakuasi, terutama kepada usia lanjut dan anak-anak. Namun, saat ini, mereka sudah pulang ke rumah masing-masing,” ucapnya.

Hingga kini, ruas jalan nasional yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu pun sudah bisa dilewati kendaraan bermotor, setelah sebelumnya direndam air.

“Dalam musibah ini, tidak ada korban jiwa serta kerugian material yang diderita warga terdampak banjir,” imbuh Eryanto.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.