Terdampak PSBB dan Wabah Corona, Jasa Penggantian Jok Sepeda Motor Meredup

0

BISNIS berskala besar pun terimbas, terlebih lagi usaha kecil-kecilan dilakoni masyarakat yang terkena imbas pandemi virus Corona (Covid-19). Ini pula yang dirasakan pelaku usaha jasa penggantian jok sepeda motor di Banjarmasin.

SEJAK awal Maret 2020, hingga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 38 hari selama 3 jilid di Kota Banjarmasin, permintaan jasa penggantian jok sepeda motor pun turun drastis.

Alhasil, pendapatan para pelaku usaha mikro ini pun merosot tajam. Fauzi, misalkan, pengrajin jok sepeda motor di kawasan Jalan Sutoyo S, Teluk Dalam Banjarmasin mengakui saat PSBB berlangsung, terpaksa harus menghentikan satu pekerja, akibat pendapatannya terjun bebas.

“Sebelum adanya wabah Corona, rata-rata sehari itu ada 8 hingga 10 sepeda motor yang datang mengganti jok sepeda motor. Kini, baik saat PSBB maupun usai PSBB di Banjarmasin, rata-rata hanya dua atau tiga orang yang menggunakan jasa penggantian jok sepeda motor per hari,” ucap Fauzi kepada jejakrekam.com di kios kecilnya tepi Jalan Sutoyo S Banjarmasin, Minggu (5/7/2020).

BACA : Usai Masker Gratis, Pengusaha Jok Mobil Kembali Produksi APD Penutup Wajah Tenaga Medis

Ia mengakui kondisi itu diperparah karena rendahnya tingkat pendapatan masyarakat, ditambah takut tertular Covid-19. Menurut Fauzi, masyarakat lebih memilih memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari seperti membeli beras, lauk pauk atau lainnya, dibandingkan harus mengganti jok sepeda motornya, walau pun sudah rusak parah.

Untuk harga jok sepeda motor yang bahannya didatangkan langsung dari Surabaya dan Jakarta, Fauzi mematoko harga cukup bervariasi. Dari termurah Rp 50 ribu, hingga termahal dengan kualitas bagus Rp 90 ribu.

“Sebelum ada wabah Corona, rata-rata pendapatan bisa Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per hari. Sekarang, dapat uang Rp 100 ribu saja sudah syukur. Makanya, saya terpaksa memberhentikan satu karyawan, karena tak mampu membayar gajinya,” kata Fauzi.

BACA JUGA : Takut Imej Buruk, Presdir BLF Catat Keberhasilan PSBB Banjarmasin Hanya 30 Persen

Ia yakin apa yang dirasakannya, sama seperti para pelaku usaha kecil, terlebih lagi jasa bermodal jasa perbaikan atau penggantian barang-barang non primer tersebut.

“Harapan kita semoga Corona ini segera berakhir, sehingga kondisi perekonomian masyarakat bisa pulih kembali. Sebab, sektor usaha semacam ini memang cukup menyerap tenaga kerja, walau tak sebesar berskala besar,” paparnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.