Tiga Pejabat Pusat Datang, BBTKLPP Banjarbaru Ditambah Dua Unit PCR Covid-19

0

MELONJAKNYA penyebaran kasus virus Corona (Covid-19) di tiga provinsi, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan menjadi atensi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

JOKOWI pun mengirim Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TPGPP) Covid-19 Indonesia, Letjen TNI Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto ke Kalimantan Selatan.

Mereka berkunjung ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) di Banjarbaru untuk mendorong langkah efektif bagi Pemprov Kalsel dalam mengatasi laju pandemi Covid-19.

“Kami melihat langkah Pemprov Kalsel bersama gugus tugas sudah baik. Tinggal didorong lagi semakin baik. Kekurangannya apa, kami akan mudah membantunya. Kami melihat masyarakat Kalsel juga sudah cukup baik dalam bergotong royong di masa pandemi ini,” ucap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putratanto, saat disambut Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel bersama Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, HM Muslim di Banjarbaru, Minggu (7/6/2020).

BACA : Siap Sambut Tiga Pejabat Negara, Pemkot Banjarmasin Minta Mobil Tes Swab

Menko PMK Muhadjir Effendy mengakui di luar Jakarta atau Pulau Jawa, ada tiga provinsi yang mendapat perhatian adalah Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.

“Tiga selatan di luar Pulau Jawa ini, kami kunjungi untuk mengecek kekurangan fasilitas yang akan dilengkapi pemerintah. Ini mengingat kasus Covid-19 cenderung tinggi, sehingga perlu penanganan khusus,” ucap Menko PMK Muhadjir Effendy.

BACA JUGA : Bersiap Menuju New Normal, Pakar Kesehatan Ingatkan Vaksin Covid-19 Belum Ada

Kepala BNPB Doni Monardo mengakui kekurangan alat yang memeriksa spesimen PCR Covid-19, karena ternyata fasilitas di BBTKLPP di Banjarbaru juga menerima spesimen dari Kalimantan Tengah, bukan hanya Kalsel.

“Kemenkes dan Gugus Tugas Covid-19 RI telah menyiapkan dua unit alat PCR melengkapi kekuatan yang ada. Kami juga mendorong peningkatan kekuatan sumber daya manusia (SDM) laboratorium dengan melibatkan sukarelawan seperti mahasiswa,” ucapnya.

BACA JUGA : Pakar Kesehatan ULM Pertanyakan Tingkat Infeksi Covid-19 di Kalsel Terus Meninggi, Ada Apa?

Dengan begitu, beber Doni, kecepatan pemeriksaan specimen bisa 18 jam per hari, bahkan 24 jam per hari seperti yang telah diterapkan Laboratorium Universitas Andalas, Sumatera Barat, melibatkan kalangan mahasiswa.

“Jadi, pemeriksaan specimen mampu diperiksa lebih dari 1.500 sampel. Ini prestasi yang harus dihargai, kalau tiap daerah bisa bekerja militant, maka penderita Covid-19 terlihat gejalanya bisa terjaring. Jadi, bisa dirawat baik isolasi mandiri maupun fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah,” ucapnya.(jejakrekam)

Penulis Balsyi/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.