Sudah 1.104 Warga Jalani Rapid Test di Kalsel, Hanya 88 Orang Reaktif

0

KEPALA Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Selatan HM Muslim mengungkapkan  sudah 1.104 warga Kalsel yang ada di 13 kabupaten dan kota menjalani rapid test (tes cepat) untuk mendeteksi apakah terpapar atau tidak virus Corona (Covid-19).

“DARI laporan sementara Dinkes kabupaten dan kota se-Kalsel sudah melakukan rapid test. Sudah ada 1.104 orang yang telah menjalani rapid test,” ucap Muslim yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan (P3) Covid-19 Kalsel kepada jejakrekam.com, Minggu (13/4/2020).

Ia menjelaskan dari 1.104 orang yang melakukan pemeriksaan lewat alat rapid test, tercatat ada 88 orang yang reaktif, sisanya 1.015 orang non reaktif.

“Jika dihitung, maka jumlah reaktif dan non reaktif dari rapid test itu mencapai 8,6, persen. Peningkatan temuan ini juga merupakan hasil dari tracking (penelusuran). Sebab, rapid test juga diberlakukan untuk kluster-kluster atau kontak-kontak yang ada,” papar Muslim.

BACA : Tingkat Kematian 11,7%, Teranyar Pasien Covid-19 Kalsel Bertambah Lima Orang

Walau sudah didapat 88 orang yang reaktif, Muslim menegaskan pihaknya tetap melanjutkan ke tahapan berikutnya yakni pengambilan swab dari hasil penyaringan awal rapid test.

Untuk diketahui, rapid test merupakan modul skirining atau penyaringan atau penapisan awal guna mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak. Sedangkan, pemeriksaan swab adalah pengambilan spesimen lendir dan pemeriksaan PCR yang lebih akurat untuk mendeteksi virus SARS-COV2, khususnya melalui uji laboratorium yang membutuhkan waktu cukup lama.

“Kami juga menjalankan tata laksana yang dengan kondisi yang ada. Apakah orang dalam pemantauan (ODP) masih dalam kondisi ringan, sehingga tetap diberlakukan isolasi mandiri di rumah. Berbeda jika ada peningkatan gejala klinis, maka harus dirawat di rumah sakit,” tutur Muslim.

Ia mengakui saat ini, Pemprov Kalsel juga tengah menyiapkan rumah karantina khusus untuk ODP yang memiliki gejala klinis, karena memang harus menjalani proses pemeriksaan medis.

BACA JUGA : Triangle Epidemiologi Dalam Memutus Rantai Penularan Covid-19

“Saat ini, kami juga melakukan tracking ke kluster-kluster yang ada di kabuapten dan kota. Saat ini, dari hasil identifikasi, ada sekitar 600 orang yang sudah terdeteksi. Ini akan kita tindaklanjuti,” tegas Muslim.

Termasuk, beber dia, pemeriksaan lanjutan tidak hanya terhadap kluster-kluster yang ada, termasuk kontak fisik dari pasien dalam pengawasan (PDP) atau pasien yang sudah positif Covid-19.

“Termasuk, PDP atau pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga tengah ditelusuri, siapa saja yang menjalin kontak dengan mereka. Begitupula, mereka yang kontak dengan ODP,” tutur Muslim.

BACA JUGA : Ironis, Ternyata Kalsel Tak Masuk Prioritas Covid-19 Nasional

Ia mengungkapkan saat ini, para petugas surveilans epidemiologi yang ada di lapangan di 13 kabupaten dan kota juga memfokuskan diri untuk menelusuri hal tersebut.

“Terpenting sekarang adalah dalam rangka  memutus rantai penularan Covid-19 adalah dengan rajin cuci tangan dengan sabun, dan berdiam di rumah. Sebab, penularan virus Corona ini terjadi akibat kontak dari orang ke orang,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.