Masih Uji Coba, Larangan Kantong Kresek di Pasar Tradisional Segera Diterapkan

0

MENGINJAK tahun ketiga, kebijakan diet kantong kresek di pasar modern diklaim bisa menyusutkan volume limbah plastik Kota Banjarmasin sebanyak tiga persen. Angka ini didapat dari total sampah TPA Basirih yang jika dihitung-hitung bisa mencapai 600 ton sampah per hari.

MERASA sudah sukses menjadi pionir diet kantong plastik, Walikota Ibnu Sina mengajak warga kota agar memperkuat kesadaran dengan tidak menggunakan kresek ketika berbelanja ke pasar tradisional.

“Dua tahun yang lalu sudah berlaku cukup efektif dalam mengurangi sampah plastik di Banjarmasin. Kemudian, tahun ini akan kita uji coba di Pasar Pandu dan Pasar Teluk Dalam,” katanya.

Ibnu merasa optimistis kebijakan ini bisa berjalan dengan lancar. Hal yang paling mendasar dari pemberlakuan diet regulasi ini sendiri adalah perubahan pola pikir warga Banjarmasin.

“Jadi, ketika ingin belanja, mereka mesti bawa kantong belanja sendiri,” ujar Ibnu Sina.

Sebagai alternatif, dirinya menyarankan masyarakat bisa menggunakan bakul purun. Yang bisa ditenteng berulang kali plus tidak mudah hancur. Selain bisa digunakan untuk membawa sayur-sayuran dan buah-buahan, juga bisa menjadi wadah menaruh ikan.

BACA: Diet Kantong Plastik, Pemkot Banjarmasin Gulirkan Penggunaan Bakul

Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin, Khairil Anwar menyatakan rencana pemberlakukan diet sampah kantong plastik telah digulirkan pada 2018 lalu dengan melakukan uji coba di Pasar Pandu dan Teluk Dalam secara perlahan-lahan.

“Sedikit demi sedikit kita dekati pedagang dengan melakukan sosialisasi langsung di beberapa pasar. Termasuk kedua pasar yang sedang kita uji coba ini,” bebernya kepada jejakrekam.com.

Khairil menyebut dalam melakukan sosialisasi ke pasar tradisional jelas memiliki perlakuan yang berbeda dengan retail maupun pasar modern yang telah diterapkan melalui aturan Perwali No 18 Tahun 2016.

“Makanya dicoba dulu. Sebab, masyarakat maupun pembeli di pasar tradisional ini berbeda dengan pasar modern. Pasar tradisional ini kebanyakan dari orang biasa,” kata dia

Khairil berharap kepada warga kota untuk mengurangi sampah plastik yang dinilainya sangat penting dalam rangka menjaga kesehatan.

BACA JUGA: Menko Kemaritiman : 80 Persen Sampah Plastik di Laut Berasal dari Darat

“Imbauan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan juga begitu, agar mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Ia meminta kepada pedagang maupun pembeli di pasar tradisional untuk turut berperan dalam diet kantong plastik ini. “Bukan hanya di toko retail, tetapi di Pasar Tradisional turut berperan dengan memanfaatkan bakul purun atau sejenisnya,” pungkasnya. (jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Donny Muslim

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.