Urun Pendapat dengan Gubernur Kalsel, Bahas Soal RSUD Ansari Saleh

0

SOROTAN Anang Rosadi Adenansi terhadap dugaan tak berfungsinya desain bangunan yang ada di RSUD Mochammad Ansari Saleh (MAS) dengan biaya ratusan miliar, justru sampai ke telinga Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor. Pada Jumat (30/3/2018), Anang Rosadi pun memenuhi undangan Paman Birin untuk urun pendapat soal tak efektif dan efisiennya bangunan megah rumah sakit di Jalan Brigjen H Hasan Basry, Banjarmasin itu.

UNTUK memperkuat argumennya, Anang Rosadi Adenansi membawa segepok data dan laporan yang telah diterima DPRD Kalsel, kemudian juga diserahkan kepada Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di kediamannya, Jalan R Soeprapto Banjarmasin. Ditemani aktivis senior Sukhrowardi, Anang Rosadi pun berdialog santai di pagi Jumat dengan orang nomor satu di Kalimantan Selatan itu.

“Ya, semua fakta, data dan analisis mengenai banyaknya bangunan yang mubazir dan tak efesien dalam penggunaan ruang di RSUD Ansari Saleh sudah saya sampaikan kepada Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel). Ini jelas fungsinya jadi tak maksimal, sehingga terjadi pemborosan dan membebani biaya perawatan. Alhamdulilah, beliau sangat merespon bahkan berterima kasih atas masukan yang diberikan masyarakat,” ucap Anang Rosadi Adenansi kepada jejakrekam.com, Jumat (30/3/2018).

Apalagi, proyek RSUD Ansari Saleh ini sudah berlangsung sejak 2014 dengan kucuran dana ratusan miliar dengan sistem tahun jamak (multiyears). Menurut Anang Rosadi, patut diduga dari segi desain bangunan dan perawatan bangunan RSUD Ansari Saleh justru terjadi pemborosan. Ini belum ditambah adanya beberapa bangunan yang tak berfungsi maksimal atau sesuai desain layaknya bangunan rumah sakit.

“Dari keterangan pihak RSUD Ansari Saleh yang saya dapat, justru untuk membayar listrik saja tiap bulannya bisa mencapai Rp 125 juta. Ya, kalau dilihat dari sistem listrik tersentral, hal ini juga boros. Walaupun, RSUD Ansari Saleh berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), namun efesiensi tetap jadi utama, karena menyangkut penggunaan dana dari pemerintah dan rakyat,” tutur Anang Rosadi.

Mantan anggota DPRD Kalsel ini pun mengungkapkan dari segi tata letak atau desain, hingga penggunaan ruang jelas-jelas tak menggambarkan upaya penghematan seperti letak pendingin udara dan sebagainya. Insinyur jebolan Universitas Jayabaya Jakarta ini mengatakan dari dialog dengan Paman Birin, ternyata data dan laporan yang diungkap pasti akan ditindaklanjuti.

“Malah, Paman Birin juga meminta agar pengawasan serupa juga dilakukan di RSUD Ulin Banjarmasin. Sekali lagi, walau dana pembangunan berasal dari APBN atau APBD, toh jika terjadi pemborosan tentu akan turut membebani anggaran daerah,” beber Anang Rosadi.

Dari keterangan Paman Birin yang dikutip Anang Rosadi telah dipastikan akan segera menindaklanjuti laporan yang telah disampaikan. “Paman Birin berjanji akan mengevaluasi. Ya, kita berharap upaya penghematan anggaran ini bisa dimulai dari memininalisir segala potensi mubazirnya bangunan di rumah sakit. Apalagi, hal ini juga menyangkut pelayanan publik yang paling dibutuhkan masyarakat,” tutur putra tokoh pers Kalsel, Anang Adenansi ini.(jejakrekam)

 

 

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.