PGRI Kalsel Perjuangkan Guru Honor Diangkat Jadi PNS

0

KINERJA organisasi induk yang membawahi para guru dan tenaga pendidik dievaluasi dalam Konferensi Kerja IV Tahun 2018 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalimantan Selatan di Hotel G’Sign Banjarmasin, Jumat (30/3/2017).

EVALUASI yang ditempuh PGRI Kalsel masa bakti 2014-2019 menyangkut profesionalitas guru dalam mentransfer ilmu dan mendidik anak didik di sekolah. “Jadi, kami mengevaluasi program kerja PGRI Kalsel selama satu tahun. Apalagi, posisi guru sangat penting dalam menentukan mutu pendidikan di Kalsel,” ucap Ketua PGRI Kalsel HM Hatta kepada wartawan.

Ia tak memungkiri dari dua sisi pasti ada kelebihan dan kekurangan seorang guru, sehingga juga berdampak kepada anak didiknya. “Namun, pengaruh lingkungan di mana guru itu tinggal, bagaimana sifat mereka terhadap lingkungan apakah mendapat kritikan dari masyarakat atau tidak, kami tentu akan terus mengevaluasi kinerja para guru sebagai lokomotif pendidikan di Kalsel,” papar Hatta.

Dalam memperjuangkan kesejahteraan para guru, Hatta memastikan PGRI Kalsel akan memperjuangkan para guru honor untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Menurut dia, saat ini, ada ribuan guru honor yang ada di Kalimantan Selatan berharap agar statusnya sebagai pegawai tidak tepat diperhatikan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

“Apalagi, saat ini, Kalsel termasuk daerah yang masih kekurangan guru. Semestinya, guru SD itu minimal ada enam orang. Nyatanya di satu sekolah, hanya ada 4 hingga 5 orang, bahkan kepala sekolah pun harus ikut mengajar. Padahal, kepala sekolah tugasnya pada manajemen sekolah saja,” tegas Hatta.

Sedangkan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel HM Yusuf Effendi berharap melalui ajang evaluasi dalam Konferensi Kerja IV PGRI Kalsel, bisa memacu etos kerja para tenaga pendidik di lembaga pendidikan.

“Apalagi, PGRI merupakan mitra dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Organisasi profesi ini sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan serta memberi sumbangsih bagi kemajuan pendidikan Banua,” papar Yusuf.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ini mengingatkan agar hasil yang dicapai dalam konferensi kerja bisa diformulasikan dalam peningkatan kualitas pendidikan di Kalsel. “Sekarang ini zaman globalisasi, bukan saja sektor pendidikan bersaing antar provinsi, tapi juga antar negara, terutama di negara-negara ASEAN,” beber Yusuf

Untuk itu, dia menekankan pentingnya para guru untuk mendidik peserta didik serta menjadi sumber teladan pendidik. “Makanya, saya berharap dalam konferensi kerja kali ini, guru-guru di Kalsel harus lebih profesional dan berkompeten, sehingga tercipta generasi Banua yang berkualitas,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.