Berita Hoax Mengganggu, PWI Kalsel Ajak Wartawan Turut Memerangi

0

BEREDARNYA berita bohong alias hoax di media sosial (medsos) sudah sangat mengganggu bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Celakanya lagi, media mainstream yang ada justru menjadikan medsos yang berisi berita-berita palsu tanpa mengindahkan unsur 5 W + 1 H menjadi salah satu rujukannya.

KEGELISAHAN ini disuarakan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan, Fathurrahman dalam acara silaturahmi insan pers dengan Korem 101/Antasari di Aula Makorem 101/Ant, Banjarmasin, Kamis (23/3/2017).

Menurut Fathurrahman, dalam setiap kegiatan jurnalistik dan pers di Indonesia selalu disuarakan agar para wartawan untuk memerangi berita-berita hoax yang telah mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara. “Berita hoax ini justru tumbuh subur di media sosial. Celakanya lagi, ada saja media mainstream menggunakan berita hoax itu menjadi sumber berita, tak lagi menggunakan konsep verifikasi atau konfirmasi terhadap kebenaran berita tersebut,” ucap wartawan senior Kalsel ini.

Ia mengajak agar pers di Kalsel bisa menjaga independensi serta terus memberangus berita-berita hoax. Menurut Fathurrahman, Dewan Pers bersama organisasi kewartawanan lainnya sudah menyepakati untuk meningkatkan integritas para wartawan dengan menggelar uji kompetensi, sehingga mereka yang sudah lulus akan mendapat kartu kompetensi yang diterbitkan Dewan Pers. “Begitupula, Dewan Pers berencana akan memverifikasi media massa baik cetak, online dan elektronik sebagai jaminan bagi publik dalam menerima informasi atau berita yang disajikan media massa,” ujar Fathurrahman.

Ia juga mengajak agar pers dan para jurnalis berperan dalam sisi kemanusiaan, serta mencari jalan keluar lewat tulisan atau artikel terhadap persoalan yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia.

Sementara itu, Danrem 101/Antasari Kolonel Kav Yanuar Adil mengakui pernah menerima hoax yang mau tak mau harus mengkonfirmasi ke Mabes TNI, terkait dengan berita-berita yang menyangkut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

“Ya, benar berita hoax ini sangat mengganggu. Apalagi, berita itu sudah mengarah pada pengasutan dan sebagainya. Makanya, saya mengajak insan pers untuk menjaga kondisi Kalimantan Selatan yang sudah kondusif. Terbukti, saat Pilkada 2017 yang berlangsung di Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Hulu Sungai Utara (HSU) berjalan aman, tanpa ada konflik atau sengketa. Ini semua juga tak lepas dari peran media massa,” tutur Yanuar Adil.(jejakrekam)

Penulis   :  Didi GS

Foto       :   Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.