Geram, Walikota Ibnu Sina Tulis Puisi Sungaiku, Buku DKDP Go Internasional

0

DEWAN Kesenian Banjarmasin dari komite sastra menyerahkan buku antologi Dua Kota Dua Pulau (DKDP) kepada Walikota Banjarmasin Ibnu Sina di kediaman dinasnya, Jalan Dharma Praja, A Yani Kilometer 5, Banjarmasin.

BUKU dwi bahasa ini merupakan hasil kolaborasi dengan Dewan Kesenian Malang (DKM) juga bekerjasama penerbit Yosebook, yang di dalamnya berisikan karya puisi dan cerpen, serta juga diterjemahkan dalam bahasa inggris.

“Saya mengapresiasi kepada Dewan Kesenian Banjarmasin. Dalam hal ini menerbitkan karya buku sastra yang berkolaborasi secara perdana dengan Kota Batu, Malang Raya. Saya juga senang bisa terlibat dalam buku ini,” ucap Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina kepada jejakrekam.com, Jum’at (22/10/2021) lalu.

Di tengah kesibukan, Ibnu pun menyempatkan menulis karya puisi di belakang teras rumah dinasnya. Atas dorongan Ketua DK Banjarmasin Hajriansyah, ia merefleksikan isu tentang sungai yang kerap dicemari oleh warga sekitar, bahkan berdampak banjir.

“Puisi saya berjudul sungaiku itu merefleksikan tentang kondisi saat ini. Proses kreatifnya, bermula ketika melihat banjir bandang kemarin, yang menimpa kota kita. Tentu sangat sedih, apalagi melihat orang yang banyak membuat sampah sembarangan,” tutur walikota dua periode ini.

Ibnu geram ketika orang-orang tidak mempedulikan soal lingkungan sekitarnya. Terlebih, ihwal sampah yang marak dibuang ke sungai. Kejadian itu, menurut Ibnu, saat satgas sungai ketika membersihkan aliran sungai, tiba-tiba ada yang buang sampah tanpa rasa bersalah. “Uma terlalunya, kan geram juga ulun (saya) lihatnya. Waktu di Kelayan, tidak tahu-tahu melempar sampah ke sungai padahal satgas saat itu sedang bersih-bersih,” ujarnya.

BACA : Ingin Cetak Sejarah, Kolaborasi Dewan Kesenian Banjarmasin- Malang Usung Antologi Dwi Bahasa

Kata Ibnu, lewat puisinya itu menumpahkan segala keresahannya tentang sungai di Banjarmasin. Ia mengaku, sering juga menulis saat perjalanan dinasnya tentang seputar kebanjaran di blog pribadi. Mulai orang Banjar yang hidup, serta besar menjadi pemimpin hingga berkelompok di kota-kota.

“Orang Banjar, banyak yang besar di Kabupaten Tembilahan, Riau. Menarik jika ada kolaborasi yang kedua, bisa itu,” tawar Ibnu kepada DK Banjarmasin.

Terlepas itu, Ibnu juga siap menyambut menjadi tuan rumah Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) di Banjarmasin pada tahun 2023 nanti. “Sampaikan saja, lewat DK Banjarmasin bahwa pemerintah kota siap menjadi tuan rumah. Ambil aja, Ketua.”

Ketua DK Banjarmasin Hajriansyah turut berbangga atas terbitnya buku DKDP (Dwi Bahasa) ini, yang nantinya bakal tersebar dan dikenal banyak lewat karya sastra tersebut.

“Kumpulan puisi dan cerpen ini, kita harus berbangga dan senang bisa melibatkan kawan-kawan pegiat sastra yang senior maupun generasi baru, serta berkat dorongan Pak Wali juga,” ucap Hajri.

BACA JUGA : Jenggala Poet, Bilik Bersenyawa Ajak Kolaborasi 7 Komunitas Rayakan Hari Puisi Dunia

Hajri bilang, selain karya puisinya terlibat juga sosok Walikota Ibnu Sina mendorong adanya terbitan buku ini, lewat pembelian karya tersebut.

“Ya, kata Pak Wali, insya Allah ingin membeli 100 eksemplar juga seperti Bu Walikota Batu, Malang Raya,” ucapnya.

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menuliskan tanda tangannya di dalam buku dwi bahasa DKDP. (Foto Rahim Arza)

Sesuai perbincangan dengan Walikota Ibnu, Hajri bilang nantinya DK Banjarmasin dapat mampu mengembangkan lagi kerja sama dalam kolaborasi ini, “Kata Pak Wali, mungkin setelah ini bisa bekerjasama dengan Bali, Riau dan lainnya.”

Adanya terbitan ini, Hajri berharap dapat memotivasi pegiat sastra lainnya, yang mampu mendorong dunia kesusastraan di Banjarmasin.

“Baik itu puisi, cerpen, esai dan lainnya. Terlebih ini menjadi ajang silahturahmi sastrawan muda dan tua, upaya kaderisasi atau bibit sastra yang baru muncul,” ujarnya.

BACA JUGA : Prof Lambut Sangsi Ikon Kota Sungai Terindah Terwujud

Inisiator buku DKDP, Yose S Beal menyebut adanya terbitan buku dwi bahasa secara perdana ini bekerjasama antara Dewan Kesenian Malang dan Dewan Kesenian Banjarmasin, yang berkolaborasi untuk memberi peluang kepada penulis baru.

“Tujuan adanya buku ini juga berpeluang untuk penulis baru agar kedua kota itu, mampu mengeksplorasi karyanya. Sehingga karya itu diketahui, serta dilihat di masyarakat,” ujarnya.

Yose bilang, kebetulan visi kedua dewan kesenian itu bertujuan yang sama. Sehingga, kata dia, setelah terbitnya buku ini bertujuan, yaitu memperkenalkan hasil karya ke dunia internasional. “Saat ini saya sedang di Netherlands, salah satunya dalam rangka menyerahkan buku antologi DKDP,” ucapnya.

BACA JUGA : Menghidupkan Kembali Ruh Kota Sungai ala Thomas Karsten

Dalam waktu dekat, kata Yose, bakal menyerahkan buku tersebut kepada kedutaan besar di beberapa negara, yaitu KBRI Belanda di Den Haag, KBRI Inggris di London, KBRI Spanyol di Madrid, KBRI Atlanta di Kanada-USA, dan KBRI Texas di Houston-USA.

“Bahkan juga saya menyerahkan buku ini lewat kolega saya di Malaysia, upaya itu bertujuan agar buku dengan edisi berbahasa Indonesia dan Inggris ini dapat dikonsumsi oleh luar negeri,” beber Yose.

Terakhir, Yose memaknai adanya buku ini agar memperkaya khazanah dunia literasi, khususnya dua kota di Malang dan Banjarmasin.

“Saya berharap, buku ini bermanfaat dengan buah karyanya tersebut di masing-masing masyarakat. Buku ini, memang diharapkan banyak penulis milenial. Tentu mereka bakal melanjutkan estafet kesusastraan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.