Prihatin Kasus Kebakaran di Banjarmasin Sangat Tinggi, Pakar Kota ULM Saran Investigasi Bangunan Berisiko

0

PAKAR perencanaan kota Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Akbar Rahman mengaku prihatin dengan tingginya intensitas kasus kebakaran di Kota Banjarmasin.

DENGAN 190 kasus kejadian kebakaran tergolong sangat tinggi pada 2023, dibandingkan dengan tahun 2022 dan 2021 di Kota Banjarmasin.

“Angka kejadian kebakaran yang sangat tinggi di Kota banjarmasin cukup memprihatinkan dan wajib diambil langkah-langkah pencegahan,” ucap Akbar Rahman kepada jejakrekam.com, Minggu (7/1/2024).

Menurut dia, dalam hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banjarmasin sebagai sektor penggerak yang bertugas menangani kebencanaan tidak bisa dilepaskan sendiri menangani kebakaran kota.

“Berdasarkan temuan, arus pendek listrik merupakan dalang utama kejadian, instalasi hingga penggunaan bahan klistrikan yang tidak standar SNI merupakan pemicu arus pendek,” ucap doktor urban design lulusan Saga University Jepang ini.

BACA : 190 Kejadian Kebakaran Warnai Tahun 2023, DPKP Banjarmasin Sebut Dipicu Korsleting Listrik

Koordinator Prodi Arsitektur Fakultas Teknik ULM ini menyarankan dalam mencegah kasus kebakaran maka sektor teknis bangunan, dan petugas kelistrikan semestinya melakukan evaluasi dan investigasi lapangan, khususnya pada wilayah dan bangunan yang memiliki risiko tinggi kebakaran.

“Wilayah dan bangunan ini sudah bisa dipetakan berdasarkan kejadian kebakaran sebelumnya.  Selain itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) juga perlu malakukan operasi pasar, khususnya terhadap pedagang yang nakal menjual barang dan alat kelistrikan yang tidak berstandar SNI,” tutur Akbar.

BACA JUGA : Medio Agustus Sudah 98 Kali Kebakaran Dera Banjarmasin, Pakar Kota ULM: Sudah Kategori KLB!

Dia mengingatkan agar barang dan alat kelistrikan berlabel SNI namun dijual harga miring patut dicurigai barang palsu.

“Hal ini bisa menjadi pemicu arus listrik jika digunakan oleh warga. Kesadaran masyarakat terhadap keamanan kelistrikan dalam rumah tangga juga perlu ditingkatkan,” ucap Ketua I Bidang Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalsel.

BACA JUGA : Ironis! Hanya Punya 52 Fire Hydrant di Tengah Tingginya Kasus Kebakaran di Banjarmasin

Akbar menegaskan masalah teknis istalasi kelistrikan juga harus dipahami dengan baik, jika tidak mengerti sebaiknya konsuĺtasi atau menggunakan tenaga kelistrikan yang bersertifikasi.

“Kampanye bahaya dan potensi kebakaran kota harus dilakukan melalui media formal baik online maupun cetak hingga media sosial, agar masyarakat dapat lebih paham mengenai penyebab, sumber hingga penanganan kebakaran,” pungkas Akbar.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.