Kasus Covid-19 Merebak di Pengunjung Tahun 2023, Kadinkes Banjarmasin Minta Warga Waspada
PENGUJUNG tahun 2023 ini, kasus Covid-19 kembali merebak di tanah air. Berdasar data yang dirilis Kemenkes RI, per 20 Desember sudah ada 2.886 kasus yang tercatat.
VIRUS Covid-19 yang menginfeksi sejumlah penderita itu merupakan varian baru atau turunan Omicron yakni EG.5 atau Eris ataupun varian lainnya, terutama menyebar di Jakarta dan kota sekitarnya.
Bagaimana di Banjarmasin? Kepala Dinas Kehebatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, dr Tabiun Huda mengungkapkan masih belum terdeteksi untuk kasus Covid-19, khususnya varian baru.
“Yang ada hanya pneumonia (radang paru-paru) biasa saja saat ini,” ujar Tabiun Huda kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Rabu (20/12/2023).
Menurut dia, berdasar data pada Oktober, penderita pneumonia ini ada 186 kasus dan turun menjadi 148 kasus pada November 2023.
“Sehingga bisa dikatakan perjalanan penyakit yang menyerang sistem pernapasan di Banjarmasin masih biasa-biasa saja,” ujarnya.
BACA : Stok Kosong, Persedian Vaksin Covid 19 di Banjarbaru Hanya Sampai 30 September
Meski begitu, Tabiun Huda mengaku pihaknya terus mengamati perkembangan penyebaran Covid-19 di Jakarta dengan tren terjadi peningkatan kasusnya. Dirinya mengimbau agar masyarakat Banjarmasin agar meningkatkan derajat kewaspadaan.
“Kami juga akan tetap meningkatkan sistem kewaspadaan dini pada Covid-19. Kami tetapkan kewaspadaan, kemudian meningkatkan vaksinasi yang masih ada,” kata Tabiun Huda.
Mengenai kesiapan dalam menghadapi jika sewaktu-waktu kasus Covid-19 ini ditemukan dan terjadi ledakan di Banjarmasin, Tabiun menyebut sudah berpengalaman pada dua tahun lalu saat pandemi.
BACA JUGA : Waspada ‘Wabah Baru’ Mycoplasma Pneumonia dari China, Dinkes Sebut Belum Ditemukan di Banjarmasin
“Sebab, kita sudah memiliki pengalaman menghadapi Covid-19. Artinya kita sudah siap untuk penanganan Covid-19, baik secara alat atau tenaga kita telah siap,” kata mantan Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin ini.
“Kalau pun nanti ada penemuan kasus, tetap kami lakukan penanganan seperti Covid-19 dulu. Kami lihat di mana letak lokasi, kasusnya di mana saja,” ujarnya.
BACA JUGA : Kasus Positif Covid 19 Terus Naik, Ahli Epidemiologi: Ini Penyebabnya
Masih menurut dia, untuk varian baru yang saat ini mulai menyebar. Gejala yang dialami oleh penderita tidak jauh berbeda dengan varian yang ada terdahulu.
“Gejalanya masih seperti batuk, sesak napas, demam dan lainnya. Tidak seperti varian Alpha atau Delta yang dulu, yang kalau kena bisa mati,” ucapnya.
“Sebab, virus ini semakin cepat menginfeksi, maka tingkat kematiannya rendah, jadi semakin dia bermutasi kekuatan daya bunuhnya pun rendah,” beber Tabiun Huda.
BACA JUGA : Jadi Penyakit Biasa Tapi Tetap Waspada, Kalsel Menuju Transisi Endemi Covid-19
Meski Indonesia saat ini memasuki masa endemi bukan lagi pandemi, toh saat pandemi Covid-19 itu menyeluruh, banyak dan mematikan bagi para penderita. “Sekarang virus itu banyak tapi tidak mematikan,” katanya.
Khusus di Banjarmasin, Tabiun Huda memastikan masih bisa dikatakan aman karena belum ditemukan infeksi Covid-19. “Namun, kita tetap waspada, karena pertukaran penduduk yang cepat di sekitar kita,” pungkas Tabiun Huda.(jejakrekam)