73 Anggota Muslimat NU Kalsel Dilantik

0

SEBANYAK 73 orang anggota Muslimat Nahdatul Ulama(NU)  Kalimantan Selatan resmi dilantik di Qin Dafarm Hotel Banjarbaru, Sabtu (16/12/2023).

BERTAJUK “Meningkatkan Khidmad Muslimat NU Membina Putra Putrinya Menjadi Perempuan Berdaya Membangun Peradaban”, pelantikan, orientasi kepengurusan dan rapat kerja pimpinan wilayah muslimat Nahdatul Ulama  Kalsel berlangsung khusyuk.

Ketua Muslimat NU Kalsel masa bakti 2023-2028 Hj Mariatul Norhidayati Rahmah mengaku bersyukur karena kepengurusannya resmi dilantik.

BACA : Raih Suara Terbanyak Di Konferwil, Hj Mariatul Norhidayati Pimpin Muslimat NU Kalsel

“Mohon doanya, apa yang dihajadkan dalam pengabdian kepada masyarakat ini bisa terwujud dan bisa mengabdi lebih luas lagi,” ucapnya kepada jejakrekam.com usai pelantikan.

Kedepannya ujar Hj Mariatul, pihaknya akan kembali menyemarakkan majelis talim untuk membantu para Muslimat NU dalam bersilaturahmi, maupun saling berbagi ilmu.

“Ciri khas muslimat NU itu majelis talim. Kita akan menyemarkan kembali majelis talim, dimana majelis talim itu identik ibu-ibu yang sudah berusia berkumpul disitu. Tidak hanya membagi ilmu keagamaan, ada juga ekonomi, kesehatan dan lainnya,” jelasnya.

BACA JUGA :  Perkuat Jaringan Tarekat Muktabarah, PWNU Kalsel Yakin Bisa Tangkal Paham Radikal

Sementara itu, Ketua VIII Bidang Tenaga Kerja Pimpinan Pusat Muslimat NU, Hj Ariza Agustina mengatakan sesuai dengan tema acara, bahwa kalau bicara muslimat NU ingin membangun peradaban.

“100 tahun lalu temanya merawat jagat membangun peradaban. Tahun ini muslimat mengelaborasi tema tersebut dengan menguatkan peran muslimat NU dalam membangun peradaban. Yang utamanya lebih kepada pengurus muslimat berkhidmad dengan ikhlas,” sebut Hj Ariza.

Menurutnya, muslimat NU adalah organisasi perempuan basisnya ibu-ibu. “Para ibu itu merupakan madrasah utama untuk anak-anak di rumah. Karena itu dengan membangun peradaban itu adalah  membangun budaya. Maka ibu adalah penentu dalam membangun budaya itu,” ucapnya.

Menurut Hj Ariza, kalau bicara Indonesia 2045, yang diperlukan adalah generasi produktif, kreatif, inovatif dan akhlakul karimah.

“Kita mencoba memotivasi ibu-ibu bagaimana anak-anak yang produktif kreatif dan inovatif. Minimal menjaga kesehatan, kelangsungan pendidikannya. Sehingga tercipta generasi emas 2045,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.