Target Angka Stunting Turun 17 Persen di Tahun 2024, Kader KB di Banjarmasin Dilatih Pendataan Alokon

0

MENJADI ujung tombak dalam menekan angka stunting di Banjarmasin, ratusan kader keluarga berencana (KB) dilatih pencatatan pelaporan alat dan obat kontrasepsi (alokon).

PELATIHAN dalam kegiatan evaluasi distribusi pencatatan pelaporan alokon kepada akseptor KB ini digelarDinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin.

Evalusi yang diikuti ratusan kader KB ini dihadiri Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Dr Machli Riyadi di Hotel Zuri Express, Banjarmasin, Jumat (08/12/2023).

Menurut Machli, kegiatan tersebut erupakan bentuk penguatan peran kader dalam upaya penanganan dan penurunan angka stunting di Kota Banjarmasin.

“Karena stunting merupakan program prioritas Walikota Banjarmasin. Terlebih angka stunting di Banjarmasin masih cukup tinggi,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin.

BACA : Angka Stunting Banjarmasin Masih 24 Persen, Dari Target Capaian 14 Persen

Machli menegaskan pemerintah kota menargetkan pada tahun 2024 bahwa angka stunting dapat diturunkan di angka 17 persen. “Kami berharap lewat kegiatan ini bisa mengoptimalkan peran kader KB yang berada di lini depan selayaknya sniper,” bebernya.

Kata Machli, optimalisasi peran kader KB dalam upaya penurunan angka stunting ini merupakan kegiatan yang efektif digagas oleh DPPKBPM.

Sementara itu, Kepala Bidang KB DPPKBPM Kota Banjarmasin Bandiyah Ma’rifah mengatakan, selama 4 hari pelaksanaan, kegiatan setidaknya diikuti 600 kader KB.

BACA JUGA : Kejar Target Angka Stunting Ke 14 Persen, Pemkot Banjarmasin Fasilitasi Petugas Penyuluh Sepeda Motor

“Jadi keseluruhan total yang kami undang 600-an, tapi sebenarnya jumlah kader KB di Banjarmasin mencapai 3.130 orang. Inginnya kami undang semua, tapi anggarannya cuma cukup 600 kader KB,” kata Bandiyah.

Dia membeberkan jika para kader KB di lapangan banyak bergerak untuk intervensi spesifik. Ia pun bilang tidak ada kendala berarti bagi para kader KB di lapangan.

“Tapi yang jadi catatan evaluasi kami adalah untuk memperkuat koordinasi data. Sebab, mereka mendapat data dan masih kesulitan dalam koordinasinya. Rencananya, pada 2024 nanti kami jembatani lebih kuat lagi,” pungkas Bandiyah.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.