Pasar Lama Sudah Tidak Layak, Forkot Banjarmasin Gelar Diskusi Revitalisasi

0

PASAR Abadi atau yang dikenal dengan Pasar Lama merupakan pasar tertua di Banjarmasin. Namun kondisi pasar yang berada di Pusat Kota Banjarmasin tersebut sangat tidak layak, terlebih tidak lama lagi berdiri Rumah Dinas Walikota Banjarmasin dan Jembatan Pasar Lama juga dipercantik.

PEMBANGUNAN Pasar Lama sudah beberapa kali diusulkan, namun selalu gagal. Menyikapi hal itu Forum Kota (Forkot) Banjarmasin menggelar diskusi Membina Silaturrahmi Ngobrol Bareng Forkot Banjarmasin.

Mengusung tema ‘Gerakan penyelamatan jalan umum sesuai fungsinya dan revitalisasi Pasar Lama, sebagai simbol amanah arah pembangunan Banjarmasin Baiman’, rencana pembangunan Pasar Lama menjadi topik pembahasan diskusi, di Kedai Bamboe, Minggu (19/11/2023) malam.

BACA: Ungkap Solusi Lewat Diskusi, Puluhan Tahun Akses Jalan Pasar Lama Laut Tertutup Lapak Pedagang

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar, melalui Kepala Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan (PSDP) dan Pasar M Ridho menyampaikan, pada Tahun 2022 pihaknya sudah mengumpulkan pedagang di Pasar Lama.

“Pada dasarnya mereka setuju untuk relokasi untuk pembangunan Pasar Lama, namun ketika itu keterbatasan anggaran. Untuk membangun Pasar Lama, membutuhkan anggaran yang cukup besar,” paparnya.

“Tahun 2020 atau sebelum terjadinya covid ada koperasi yang bernama Karya Bersama, itu sudah menyampaikan proposal untuk melakukan revitalisasi di Pasar Lama,” lanjutnya.

Diketahui, ada investor yang akan membeli kawasan Pasar Lama, kemudian mereka membangunnya menjadi sebuah pasar tradisional yang bangunannya modern.

“Pada saat itu informasinya proposal tersebut ditandatangani oleh 1000 pedagang yang ada di pasar lama, namun saat terjadi covid semuanya terbengkalai,” imbuhnya.

Ketua RT 6 Pasar Lama, Ilmi menambahkan, kalau hanya dibebankan kepada Pemkot saja tentu tidak mampu. Kerjasama seluruh leading sektor harus dilakukan, di Pasar Lama banyak pemilik tanah yang menyewakannya kepada pedagang, hal tersebut tentu juga jadi perhatian.

“Sejauh mana komitmen dukungan di antara pembuat keputusan kunci untuk solusi kebijakan tertentu untuk masalah tertentu (Political Will) dari Pemko bagaimana? Semoga dari pertemuan ada ini titik temu dan pembangunan Pasar Lama bisa terwujud,” harapnya.

BACA JUGA: Daripada Dandani Jembatan Rp 11,8 Miliar, Lebih Baik Tata Pasar Lama yang Kian Semrawut

Sementara itu, Ketua Forkot Banjarmasin, Syarifuddin Nisfuady menyampaikan, mulai sekarang Forkot Banjarmasin sebagai mitra pemerintah akan mengawal Pasar Lama, bahkan siapapun walikota ke depannya.

“Berbicara Political Will tentu ada di Forkopimda, kita menagih kepada Pemkot Banjarmasin menjalankan Political Will dengan melibatkan forkopimda dan yang terpenting berkeadilan, berkemanusiaan. Semua pasti selesai,” ujarnya.

“Jangan pernah menghakimi Dinas terkait yang berurusan dengan Pasar Lama, mereka tidak memiliki kekuatan dasar hukum yang jelas untuk menyelesaikan sengkarut jalan di Pasar Lama,” lanjutnya.

“Kita akan selalu berkontribusi terhadap Pemkot Banjarmasin membereskan hal-hal yang berhubungan dengan Pasar Lama,” kata Alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Agung (Unissula) Semarang itu.

BACA LAGI: Masuk Kawasan CBD Banjarmasin, Nasib Pasar Lama yang Dibiarkan Semrawut Puluhan Tahun

Sementara aktivis senior Kalsel Syamsul Maarif menambahkan, kalau segala cara sudah dilaksanakan dan buntu, maka tinggal Political Will tadi. Tinggal dilihat unsur manfaat dan mudaratnya serta persentase kepuasan masyarakat atas pembangunan Pasar Lama.

“Misalkan dari 100 persen, cuma 5 sampai 10 persen yang bersinggungan, pembangunan Pasar Lama jalan saja, tapi misalkan yang bersinggungan di angka 60 persen jangan dijalankan,” imbuhnya.

Dia menambahkan, penelusuran terhadap pihak-pihak yang kontra juga harus dilakukan, siapa mereka dan ada apa? “Kita pernah mendengar sertifikat-sertifikat tanah di Pasar Lama sebenarnya pernah dikumpulkan,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.