Lestarikan Tradisi Haul Jamak Mengenang Peristiwa Jumat Berdarah Pejuang BPRIK Lawan NICA-Belanda
KENANG peristiwa Jumat berdarah 9 November 1945, keluarga besar Barisan Pemberontakan Republik Indonesia (BPRIK) menggelar haul jamak di eks Markas BPRIK, Jalan DI Panjaitan, Pasar Lama Banjarmasin.
TRADISI ini pun tetap dilanjutkan dan dilestarikan oleh putra Panglima Laskar BPRIK Muhammad Amin Effendy, Alimun Hakim dan keluarga besar para pejuang, Kamis (9/11/2023).
“Sejak ayah saya masih hidup sampai beliau meninggal dunia pada 2011, tradisi haul jamak untuk mengenang para pejuang yang gugur dalam Peristiwa 9 November 1945 tetap kami gelar,” ucap Alimun Hakim kepada jejakrekam.com, Jumat (10/11/2023).
Tak hanya membacakan doa haul jamak, Alimun Hakim bersama keluarga besar para pejuang BPRIK dan tamu undangan juga melaksanakan tabur bunga di Tugu 9 November 1945 di halaman KPPN Banjarmasin.
“Haul jamak ini bukan hanya untuk ayah saya sebagai Panglima BPRIK, namun juga para syuhada yang gugur dalam pertempuran melawan tentara NICA-Belanda yang saat itu bermarkas di Tangsi Militer (kini markas Polda Kalsel) dan Benteng Tatas (kini Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin),” kata Alimun Hakim.
Ke-9 syuhada yang gugur dalam peristiwa Jumat berdarah 9 November 1945 itu adalah Badran, Badrun, Utuh, Umar, Ta’im, Jumain, Sepa, Dullah, dan Marup yang merupakan para pejuang tergabung dalam BPRIK.
BACA JUGA: Sempat Ditawarkan ke Prabowo, Bekas Markas Pejuang BPRIK Dilego
“Dalam haul jamak ini, kami membaca surat Yasin, shalawat, tahlil serta tausyiah yang diisi oleh Ustadz Faisal dari Belitung Darat, Banjarmasin. Semua ini dengan mengenang perjuangan hidup mati para pejuang demi mempertahankan Kemerdekaan RI di Kalimantan Selatan,” tutur Wakil Ketua Pemuda Panca Marga Kalimantan Selatan ini.
Menurut Alimun, perjuangan para syuhada sewaktu NICA-Belanda dengan antek-anteknya ingin kembali menguasai Indonesia persis seperti yang tengah dialami para pejuang Hamas-Palestina melawan kekejaman rezim Zionis Israel.
BACA JUGA : 9 November 1945, Medan Laga Pasukan Berani Mati BPRIK Amin Effendy
Dalam haul jamak 9 November 1945 diikuti perwakilan dari Lanal Banjarmasin, Koramil Banjarmasin Tengah dan Banjarmasin Barat, Polsek Banjarmasin Tengah, para keluarga besar pejuang, mahasiswa dan damang dari Tanah Bumbu dan pegiat seni dari sejumlah sanggar.
“Direncanakan pada Jumat (10/11/2023) sore dan malam digelar pertunjukan seni bertajuk mengenang Semangat Pemuda Banua dari Sanggar Seni Demokrat dalam pentas akbar Berisik 9 ‘Cambuk Awal Perjuangan’ di Gedung Balairung Sari, Taman Budaya Kalsel,” tutur Alimun.(jejakrekam)