Jadi Aset Digital Daerah, Berstatus Sewa Kerja Sama Film JSS dengan Radepa Studio Berdurasi 5 Tahun

0

FILM Jendela Seribu Sungai (JSS) garapan Radepa Studio berbiaya Rp 6,6 miliar dari pagu anggaran Rp 6,8 miliar bersumber APBD Banjarmasin tahun 2022 ditetapkan sebagai aset digital daerah.

TARGETNYA film bergenre petualangan dan drama disutradarai Jay Sukma yang dirilis pada 20 Juli 2023 bisa menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) Rp 1,4 miliar bagi kas daerah Pemkot Banjarmasin.

Pola kerja sama antara Pemkot Banjarmasin melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) dengan Radepa Studio berdurasi 5 tahun. Usai teken kontrak pada 2022, berarti kerja sewa dalam pola sewa film JSS itu akan berakhir pada 2026 mendatang.

Kepala Bagian Hukum Setdakot Banjarmasin, Jefrie Fransyah mengungkapkan model kerja sama antara pemerintah kota dengan pihak ketiga (Radepa Studio) terakomodir dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah.

BACA : Berbiaya Rp 6,8 Miliar, Target Pendapatan Film JSS Rp 1,4 Miliar Bagi Kas Daerah, Bisakah Tercapai?

“Dalam Permendgari Nomor 19 Tahun 2016 itu sifatnya hanya sewa. Jadi, master film Jendela Seribu Sungai (JSS) yang disewakan dengan kontribusi tetap berdasar perhitungan dari appraisal selama lima tahun,” kata Jefrie Fransyah kepada jejakrekam.com, Senin (16/10/2023) malam.

Magister hukum lulusan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini mengatakan ada terobosan yang disepakati bahwa selain kontribusi film JSS per tahun, penyewa harus bagi hasil setelah mendapat target penonton dengan angka tertentu.

“Ya, perhitungan berdasar jumlah penonton film JSS di bioskop, streaming dan lainnya yang tetap dihitung. Namun, ada pula perhitungan bonus,” kata Jefrie.

BACA JUGA : DPRD Banjarmasin Hanya Beri Sanksi Moral, Film Jendela Seribu Sungai Ternyata Berbiaya Rp 6,8 Miliar

Mengenai total kontribusi yang dipatok Rp 200 juta hingga Rp 250 juta berdasar hasil kesepakatan rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Banjarmasin, Jefrie mengaku kurang tahu.

“Memang, hingga kini belum bisa diprediksi berapa keuntungan dari produksi film JSS. Sebab, kita tidak bisa memprediksi apakah film itu laku atau tidak di pasaran,” cetus Jefrie.

Berdasar data Cinepoint menunjukkan film JSS berdurasi 1 jam 42 menit garapan Radepa Studio didirikan Avesina Soebli dan Arismuda ini telah ditonton 29.705 penonton, usai tayang perdana pada 23 Juli 2023 lalu di jejaring bioskop nasional di 28 kota di Indonesia.

BACA JUGA : Film Jendela Seribu Sungai Tayang Di 28 Kota Mulai Hari Ini

Radepa Studio dalam profilnya, sudah menggarap produksi film selama 15 tahun dengan 30 judul film layar lebar yang telah diproduksinya. Selain memproduksi film, Radepa Studio juga menyediakan layanan distribusi film, termasuk adaptasi dengan evolusi industri perfilman dengan model Streaming platform atau layanan OTT (Over-The-Top), menyasar penonton di luar jejaring bioskop di Indonesia. Kemudian, Radepa Studio juga memasarkan film hingga monitoring saat dan pasca penayangan film.(jejakrekam)

Penulis Fery Oktavian
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.