Berbiaya Rp 6,8 Miliar, Target Pendapatan Film JSS Rp 1,4 Miliar bagi Kas Daerah, Bisakah Tercapai?

0

RILIS pada 20 Juli 2023, film berjudul Jenderal Seribu Sungai (JSS) garapan Radepa Studio yang disutradarai Jay Sukmo sempat nangkring di Cinepoint. Namun, hingga kini sudah ‘terlempar’ dari deretan daftar film box office.

CINEPOINT merupakan aplikasi rating dan box office film yang beredar di Indonesia, baik film internasional maupun lokal. Data box office selalu diperbaruai secara rutin dilengkapi dengan chart mingguan maupun data historis dan infografik. Pengukuran rating ini melalui exit polling setelah selesai menonton yang diverifikasi secara real-time.

Data Cinepoint menunjukkan film JSS bergenre petulangan dan drama dengan durasi 1 jam 42 menit ini telah ditonton 29.705 penonton, usai tayang perdana pada 23 Juli 2023 lalu di jejaring bioskop nasional di 28 kota di Indonesia.

Lantas berapa cashback atau pendapatan yang diperoleh Pemkot Banjarmasin sebagai produser eksekutif film JSS?

BACA : DPRD Banjarmasin Hanya Beri Sanksi Moral, Film Jendela Seribu Sungai Ternyata Berbiaya Rp 6,8 Miliar

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Golkar, Sukhrowardi mengungkapkan target pendapatan dari film JSS itu dipatok mencapai Rp 1,4 miliar lebih.

Dengan biaya pembuatan film mencapai Rp 6,6 miliar dari pagu anggaran Rp 6,8 miliar bersumber dari APBD Banjarmasin tahun anggaran 2022, Sukhrowardi berpendapat film produksi pihak ketiga (Radepa Studio) dengan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin sudah menjadi film komersil.

“Memang tahun ini, Disbudporapar ditarget setor pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 3 miliar, termasuk pula penghasilan dari film JSS. Apakah nanti ada dampak berganda (multiplier effect) dari film JSS bagi mendongkrak sektor pariwista di Banjarmasin, tentu akan tergambar dari hasil pendapatan dinas ini,” ucap Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Banjarmasin ini kepada jejakrekam.com, Kamis (12/10/2023).

BACA JUGA : Film Jendela Seribu Sungai Tayang Di 28 Kota Mulai Hari Ini

Sukhrowardi mengungkapkan durasi kerja sama antara Disbudporapar Kota Banjarmasin dengan Radepa Studio berlangsung selama 5 tahun. Untuk tahun pertama ditarget dari hasil film JSS bisa menyetor ke kas daerah sebesar Rp 200 juta.

“Nah, apakah nanti film JSS itu bisa menghasilkan PAD hingga batas waktu kerja sama berakhir, tentu patut ditelusuri kembali. Namun, kami sangsi target itu bisa terpenuhi sebab belum termasuk dalam film box office nasional, ya paling banter hanya Rp 1 miliar atau kurang,” kata anggota Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin ini.

Terpisah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin Edy Wibowo mengakui adanya pola kerja sama dalam pembuatan film JSS, termasuk pendapatan yang diperoleh dari hasil pemutaran film di bioskop maupun platform lainnya.

BACA JUGA : Siap Tayang di Tahun 2023, Film Jendela Seribu Sungai Angkat Cerita Mimpi dan Cita-Cita 3 Anak

“Soal mekanisme pungutan untuk harga tiket menonton film JSS misalkan Rp 50 ribu itu, saat ini belum dihitung. Namun, domainnya ditangani oleh Disbudporapar, karena konsep perjanjian kerja sama itu juga melibatkan Bagian Hukum Setdakot Banjarmasin,” papar Edy.

Menurut dia, selain ditayangkan di jejaring bioskop seluruh Indonesia, film JSS juga diputar di kanal Youtube serta Netflix. “Soal berapa persen yang didapat oleh pemerintah kota dari film JSS, silakan tanyakan ke dinas teknis saja. Yang pasti, masalah itu sudah ada perjanjian kerja samanya,” pungkas Edy.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.