Adakan Pengobatan Gratis Khas Dayak, Samosir : Murni Aksi Sosial

0

WARGA Kota Banjarmasin, Kalsel berbondong-bondong mendatangi pengobatan alternatif tradisional gratis ala suku Dayak yang digelar di halaman Kedai 99 Trisakti, Jalan Yos Sudarso No. 09, Kelurahan Telaga Biru, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kamis (31/8/2023).

TERLIHAT antrian calon pasien yang menggunakan kursi roda dan anak-anak didampingi anggota keluarganya sejak pagi cukup banyak yang memenuhi kawasan tersebut, bahkan tak sedikit warga yang rela jauh-jauh datang dari luar kota untuk menjalani pengobatan alternatif dari suku dayak.

Pemilik ekspedisi Lintas Jawa Group Saut Nathan Samosir mengungkapkan, kegiatan pengobatan gratis tersebut sebagai salah satu aksi sosial kepada masyarakat yang diadakan pihaknya dengan difasilitasi Kedai 99 Trisakti menggandeng Eda Steven Lalung atau Pangkalima Bangkirayen bersama Dayak Kaluwarga Borneo (DKB) dari Kalimantan Tengah (Kalteng).

BACA : Ramuan Nenek Moyang, Aneka Minyak Dayak Maanyan Dipercaya Berkhasiat

“Intinya, aksi sosial pengobatan gratis ini untuk membantu masyarakat Kota Banjarmasin yang sudah berobat ke tempat lain tapi belum mengalami kesembuhan. Tidak ada dipungut biaya alias gratis,” ungkap Samosir yang juga sebagai Ketua Komisi IV DPRD kota Banjarmasin.

Samosir juga mengatakan, warga yang datang berobat sangat antusias sekali, mereka datang dengan berbagai keluhan penyakit. Mulai syaraf terjepit, lumpuh, tidak bisa bicara, tidak bisa mendengar dan berbagai keluhan lainnya.

“Ini murni membantu masyarakat untuk berobat, khususnya penyakit yang tidak bisa ditangani secara medis. Tadi kita bisa lihat sendiri bagaimana pengobatan yang dilakukan oleh Pangkalima Bangkirayen bersama tim, baik anak-anak yang tidak bisa bicara sampai para lansia yang di kursi roda, semua dilayani dengan baik,” ujarnya.

BACA JUGA : Melalui Ketua Komisi IV SN Samosir, Warga Berharap Pembangunan Infrastruktur Bisa Merata

Dia berharap, dengan kegiatan ini masyarakat yang datang berobat langsung, bisa merasakan manfaatnya dan diberi kesembuhan. Adapun calon pasien yang mendaftar tercatat sekitar 1068 orang.

“Tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah. Antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Mulai pukul 7 pagi sudah mulai berdatangan, padahal jadwal kita mulai pukul 9. Mudah-mudahan semua pasien ini bisa kita obati hingga pukul 6 sore nanti. Tapi, misalkan tidak selesai akan kita lanjutkan sampai malam hari,” tambah Samosir.

Sementara, Eda Steven Lalung atau Pangkalima Bangkirayen menyampaikan terima kasih kepada Saut Nathan Samosir yang telah memfasilitasi aksi sosial pengobatan gratis ini.

“Bagi pasien yang sudah sembuh, berterima kasih lah pada Tuhan, bukan kepada kami. Bagi yang belum sembuh, artinya kami belum bisa bantu menyembuhkan. Dan ini adalah ketidaksempurnaan kami,” ujar Eda Steven Lalung.

BACA LAGI :  Ekspedisi Lintas Jawa Group Serahkan Bantuan Korban Kebakaran Di Kuin Cerucuk

Dia menuturkan, teknik pengobatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan media minyak khusus turun temurun dari Dayak Maanyan Desa Bangkirayen, dengan campuran dari 24 macam minyak pengobatan.

Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI), bahwa yang dilakukan pihaknya tidak bermaksud untuk menyelisihi pengobatan yang dilakukan secara medis.

“Ini namanya pengobatan tradisional alternatif. Tidak ada niatan kami untuk menyaingi atau apapun itu. Jangan lah dibully atau apalah nanti penyampaiannya. Tujuan kami hanya ingin orang sakit bisa sembuh dan sehat,” ucapnya.

Salah seorang pasien asal Landasan Ulin, Banjarbaru Anggiat Sitorus mengaku tangannya terasa ringan setelah mendapat terapi pengobatan tersebut, Ia menderita sakit stroke di bagian lengan hingga terasa berat mengangkat tangannya.

“Selama ini saya sudah berobat diberbagai tempat, Ini yang pertama pengobatan Dayak, semoga dengan dikasih minyak bisa tambah membaik. Terimakasih juga untuk Pak Samosir yang sudah memfasilitasi ini,” ucapnya.

Reinhard Pandjaitan, pasien lainnya mengaku keluhan sakit yang dideritanya selama ini sudah jauh berkurang setelah ikut pengobatan tradisional hari ini.

“Saya sudah 6 bulan terakhir tidak bisa jalan. Kalau pakai tongkat baru bisa berjalan. Tadi barusan diobati secara tradisional, sekitar satu menit diurut pakai minyak. Sekarang sudah terasa lebih baik, bisa berdiri tanpa pakai tongkat lagi. Semoga beberapa hari ke depan bisa pulih lagi,” ujarnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.