Dampak Cuaca Panas Kemarau, Pedagang Kipas Angin dan AC Kebanjiran Cuan

0

CUACA panas akibat dampak kekeringan dari fenomena El Nino pada musim kemarau ini ternyata menjadi cuan tersendiri bagi para pedagang kipas angin dan mesin pendingin ruangan AC.

KONDISI ini dirasakan sejumlah pedagang di kawasan Pasar Cempaka Banjarmasin. Seperti Dewi, pemilik toko elektronik di kawasan pasar, Jalan Niaga, Banjarmasin ini.

“Sejak memasuki musim kemarau dari Juli hingga berlanjut pada Agustus ini, memang pembelian kipas angin cukup tinggi. Bahkan, terjadi kenaikan omzet penjualan,” ucap Dewi, pemilik toko Dewi Pasar Cempaka Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Jumat (18/8/2023).

Dia menyebut angka penjualan itu naik mencapai 30 hingga 40 persen dibandingkan bulan-bulan lalu. Ada beragam kipas angin dari berbagai merek jadi pilihan para pembeli.

Ambil contoh, seperti kipas angin Maspion ukuran 18 inch dibanderol Rp 300 ribu naik dibanding dari sebelumnya Rp 275 ribu. Sedangkan, kipas angin Maspion 16inch juga naik menjadi Rp 275 ribu, padahal sebelumnya dijual hanya Rp 250 ribu. “Ada kenaikan harga untuk kipas angin dari berbagai merek. Sedangkan, untuk kipas yang standar atau lebih murah ada seharga Rp 150 ribu,” ucap Dewi.

BACA : Waspada Musim Kemarau, Kasus Diare dan DBD di Banjarmasin Sempat Alami Kenaikan

Menurut dia, tak hanya kipas angin dengan tenaga roda, namun kipas angina dengan tabung air yang menyemprotkan air dingin juga diincar para pembeli.

“Ya, tentu kebanyakan pembeli juga pilih beli kipas angin bertabung air, harganya pun hampir sama dengan AC mencapai Rp3 juta per unit. Kelebihannya tentu bisa dibawa atau portable, seperti untuk acara perkawinan atau hajatan,” tutur Dewi.

Dewi menyebut kebanyakan juga para pelanggan membeli dalam jumlah partai untuk dijual kembali seperti dari Kuala Kapuas, Palangka Raya, Barabai dan kota lainnya di Kalsel maupun Kalteng.

BACA JUGA : Keluhkan Perjanjian Kerjasama Bersama, Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Mengadu Ke Disnakertrans Kalsel

Senada itu, Wahyu, pemilik toko elektronik Ady di Jalan Pangeran Samudera mengakui ada peningkatan pula pada permintaan AC saat musim kemarau seperti sekarang.

“Ya, karena kemarau ini, AC cukup laris dibeli. Ada beberapa unit tiap hari terjual, kalau peningkatan omzet mencapai 15 hingga 20 persen. Biasanya yang banyak dipilih AC 1 PK atau ½ PK, karena bisa hemat listrik,” kata Wahyu.

Sedangkan, menurut dia, kalau untuk perkantoran akan lebih memilih AC lebih besar 2 PK. “Kalau kisaran harga dari Rp 2,85 juta, Rp 3 juta hingga Rp 6 juta tergantung merek dan daya listrik (watt),” imbuh Wahyu.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Siti Nurdianti

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.