Lapuk Dimakan Usia, Kondisi Puskesmas Pembantu Desa Kelampaian Ilir Memprihatinkan

0

TAK layak dijadikan tempat pelayanan kesehatan, Puskesmas Pembantu (Pustu) di Jalan Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari, Desa Kelampaian Ilir, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, nampak memprihatinkan.

BAGAIMANA tidak, bangunan yang terbuat dari triplek atau plywood yang di cat berwarna pink dan biru itu sudah pudar dan seperti kontrakan dua pintu atau yang kerap disebut bedakan, selain terlihat usang juga beberapa bagian bangunan sudah mulai rusak akibat dimakan rayap dan terdampak banjir.

Akses jalan menuju Pustu tersebut terbilang cukup mudah karena jalanan yang dilewati sudah beraspal, sebagai faskes pertama di Desa Kalampaian Ilir, Pustu tersebut memiliki layanan yang cukup lengkap.

BACA : Drainase Buntu Hingga Jalan Rusak Menjadi Keluhan Warga Cindai Alus

Kepala Desa (Kades) Kelampaian Ilir Darkasi mengatakan , menurutnya bangunan tersebut kurang layak sebagai fasilitas kesehatan yang beroperasi dengan normal.

“Kalau melihat keadaannya, mungkin bisa dibilang tidak layak lagi, tapi masih tetap beroperasi dengan normal,” ungkap Darkasi.

Darkasi menyampaikan, bangunan tersebut sudah berusia kurang lebih 20 tahunan, banyak dari para tenaga medis yang bertugas mengeluhkan bangunan Pustu yang dianggap kurang layak itu.

BACA JUGA : Benahi Jalan Veteran, Dinas PUPRP Kabupaten Banjar Gelontorkan Dana Rp 8 Miliar

“Para petugas pastinya mengeluhkan tentang bangunan yang kurang layak ini, padahal setiap hari selalu ada yang berobat,” tuturnya.

Sebagai Kepala Desa Kalampaian Ilir, serta selaku wakil masyarakat, Darkasi berharap pemerintah daerah Kabupaten Banjar bisa memperhatikan fasilitas kesehatan untuk masyarakat khususnya di wilayah pedesaan.

Terlebih lagi, ujar Darkasi, Desa Kalampaian Ilir pernah jadi lokus stunting pada tahun 2022 lalu.

BACA LAGI : Tangkal Banjir di Kabupaten Banjar, Bendungan Riam Kiwa Berdaya Tampung 127 Juta m3 Kubik Segera Dibangun

“Saya sebagai kepala desa berharap pemerintah khususnya Dinas Kesehatan bisa memperhatikan warga  Desa Kelampaian Ilir untuk menunjang kesehatan kami, apalagi tahun kemarin desa kami masuk lokus stunting dan Alhamdulillah-nya di 2023 sudah dinyatakan bebas,” tutupnya.

Hal senada juga diungkapkan Bidan Desa Kelampaian Ilir Rofiah, bahwa kondisi Pustu tersebut rusak seperti di bagian jendela yang sudah tidak bisa dikunci, pintu rusak, bahkan kaca yang tak bisa dibersihkan lagi.

Menurutnya, bangunan seperti itu kurang layak dijadikan fasilitas kesehatan yang nyaman bagi pasien maupun petugas medis yang ada.

“Saya masuk ke sini tahun 2012, hingga saat ini belum ada perubahan dan perbaikan, kalau dilihat dari segi keamanan bangunan ini bisa dibilang rawan dari tindak pencurian,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.