Tak Memiliki Pengaman, Jembatan Desa Munggu Raya Bahayakan Pengguna Jalan

0

WARGA Desa Munggu Raya, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, keluhkan fasilitas jembatan yang tak pernah dapat sentuhan Pemerintah Kabupaten Banjar berpuluh tahun.

JEMBATAN penghubung menuju ke Sekolah Dasar (SD) Munggu Raya yang memiliki panjang kurang lebih 6 meter dan lebar sekitar 3,5 meter ini kondisi sudah rentan, pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat harus berhati-hati saat melintasi di atas jembatan tersebut.

Bagaimana tidak, lantai papan jembatan tampak sudah lapuk karena termakan usia, sebagian lantai berlubang, dan tak memiliki pagar pengaman karena sudah roboh juga pondasi jembatan mulai terkikis oleh air.

BACA : Lapuk Dimakan Usia, Kondisi Puskesmas Pembantu Desa Kelampaian Ilir Memprihatinkan

Kepala Desa Munggu Raya, Jumat mengatakan, kondisi jembatan tersebut sudah kurang lebih 25 tahun belum ada perbaikan dari pemerintah hingga saat ini.

“Proposal sudah diserahkan kepada PUPR Kabupaten Banjar untuk perbaikan di jembatan ini, namun belum ada respon balik dari pemerintah. Kalaupun ada yang rusak, warga disini swadaya memperbaikinya,” ungkapnya kepada jejakrekam.com.

Jumat mengatakan, lapuknya jembatan tersebut pernah mengakibatkan sebuah truk yang mengangkut barang  terperosok.

BACA JUGA : Drainase Buntu Hingga Jalan Rusak Menjadi Keluhan Warga Cindai Alus

“Juga pernah anak-anak yang melintas jembatan terjatuh karena tidak adanya pagar pengaman, tentunya sangat membahayakan, apalagi ini jalur utama untuk masyarakat beraktifitas, salah satunya ke sekolah dan bertani,” jelasnya.

Jumat berharap, sebelum banyak jatuh korban di jembatan yang sudah lapuk itu, pemerintah serta dinas terkait segera melakukan perbaikan.

Ditambahkan, seorang warga Desa Munggu Raya, Muhammad Noor menyampaikan, ketika malam hari di daerah jembatan tersebut juga tidak memiliki penerangan yang memadai. Sehingga warga sekitar kesulitan saat melintasi jembatan tersebut.

Menurutnya, papan tambahan di atas jembatan itu merupakan inisiatif warga untuk menutup lubang-lubang jembatan karena kalau tidak ditutup dapat mengakibatkan roda empat yang melintas terperosok atau amblas ke bawah.

BACA JUGA : Tangkal Banjir di Kabupaten Banjar, Bendungan Riam Kiwa Berdaya Tampung 127 Juta m3 Kubik Segera Dibangun

“Saya berharap agar pemerintah dapat sesegera mungkin memperbaiki jembatan itu sebelum nantinya semakin lapuk dan rusak parah,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah kepada kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, Jimmy, melalui Kasi Jembatan, Fahrurrazi mengatakan bahwa pihaknya baru mengetahui informasi ini melalui awak media.

“Saya baru tau kalau jembatan itu dikeluhkan oleh masyarakat dari media,” ujar Fahrurrazi saat ditemui di kantor Dinas PUPR pada Jumat (28/7/2023).

Fahrurrazi pun menyampaikan bahwa jembatan tersebut akan disurvei terlebih dahulu sebelum menentukan perbaikan apa yang harus dilakukan oleh pihaknya.

“Kalau untuk perbaikan, kita harus survei dulu ke lapangan. Kalau dilihat dari foto, lantainya masih kelihatan kuat, tapi jangan-jangan tiangnya rapuh. Itu harus kita lihat secara langsung,” jelasnya.

Fahrurrazi pun tak menyangkal perihal tidak adanya pembatas di kedua sisi jembatan membahayakan masyarakat dan pengguna jalan.

“Kalau pembatas jembatan pasti akan kita bangun. Insya Allah kita akan ke lapangan untuk melihat kondisinya di minggu ini atau minggu yang akan datang,” tegasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.