Sempat Gagal Total, Proyek Jembatan Desa Mekar Sari Diulang Telan Dana Rp 6,4 Miliar

0

SEMPAT gagal total pada 2021, akhirnya Dinas PUPRP Kabupaten Banjar mengulang proyek pembangunan jembatan Desa Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur pada APBD 2023.

BERBIAYA Rp 6.723.020.000, paket pekerjaan konstruksi ini ditender bernama jembatan pada kabupaten lainnya-pembangunan jembatan Mekar Sari, Kecamatan Tatah Makmur. Tender proyek ini dimenangkan kontraktor pelaksana; CV Tiga Jaya Group dengan harga kontrak Rp 6.409.746.000 atau Rp 6,4 miliar lebih, usai ditawar 25 perusahaan kontraktor.

Padahal pada 2021, dikucurkan dana Rp 1.914.750.100 atau Rp 1,9 miliar oleh Dinas PUPR Kabupaten Banjar untuk proyek rekonstruksi atau penggantian jembatan Desa Mekar Sari, Tatah Makmur. Hingga, CV Risna ditetapkan sebagai pemenang tender kontraktor pelaksana dengan nilai kontrak Rp 1.866.235.395 atau Rp 1,8 miliar lebih.

Diduga akibat gagal konstruksi dan tak bisa digunakan untuk masyarakat, akhirnya jembatan yang menyisakan pondasi itu dihancurkan. Alhasil, akses penghubung 4 desa yakni Desa Mekar Sari, Tatah Layap, Taibah, dan Desa Bangkal terpaksa menggunakan jembatan kayu.

BACA : Pemprov Kalsel Lanjutkan Mega Proyek Jembatan Pulau Laut, Siapkan Anggaran Rp 400 Miliar

Dari pantauan di lapangan, pekerjaan pembangunan ulang jembatan di Desa Mekar Sari tampak terlihat. Beton dan tiang pancang bangunan jembatan yang gagal dihancurkan atau dibongkar, bahkan ke tengah sungai.

“Kami terganggu dengan adanya pondasi tiang beton proyek jembatan ini. Terlebih lagi, saat air sungai surut tampak sisa-sisa beton itu berhamburan di sungai,” kata Suryanata, warga Desa Mekar Sari kepada awak media, Rabu (26/7/2023).

BACA JUGA : Jadi Jalur Alternatif Hulu Sungai, Jembatan Mali-Mali Diresmikan Paman Birin

Dia menyebut saat air surut, waktu warga melewati lokasi proyek gagal itu bikin jukungnya terbelah akibat terhantam sisa-sisa bahan konstruksi jembatan. “Waktu itu, kami dapat bantuan akibat terdampak proyek jembatan yang gagal Rp 1,5 juta. Tapi, sekarang belum ada lagi bantuan semacam itu,” ucap Suryanata.

Sementara Ilmu, masyarakat Desa Mekar Sari bercerita dampak dari proyek pembangunan jembatan itu mengenai bangunan langgar di RT 1 Desa Mekar Sari.

“Untung, langgar masih bisa dipakai, cuma bangunan ada kemiringan dan sudah mulai mengalami keretakan,” kata Imul.

BACA JUGA : Girder Beton Datang Terlambat, Proyek Pembangunan Jembatan Kembar Martapura Tak Selesai Tepat Waktu

Baik Suryanata maupun Imul mempertanyakan kapan proyek pembangunan jembatan yang menjadi akses penghubung itu bisa selesai tepat waktu, usai gagal bangun pada 2021 lalu.

Pada plang papan proyek pembangunan jembatan menelan dana Rp 6.409.746.000.00 dari APBD Kabupaten 2023. Kontraktor pelaksana: CV Tiga Jaya dengan konsultan pengawas dan perencana; CV Fiandraajasa. Untuk masa pekerjaan tertulis selama 120 hari (kalender) dan pemeliharaan selama 180 hari (kalender). Bahkan, dalam keterangannya dicantum jika proyek pekerjaan fisik ini mendapat pendampingan dari Kejari Kabupaten Banjar.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.