Klaim Partisipasi Pemilih Tinggi, Ketua KPU Banjarbaru Segera Luncurkan Program Berbasis Digital

0

ANGKA partisipasi pemilih dalam perhelatan pemilu dan pilkada di Kota Banjarbaru diklaim terus meningkat. Bahkan, termasuk tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan.

BERDASAR data KPU Banjarbaru, sejak pemilihan Walikota-Wakil Walikota (Pilwali) 2005, angka partisipasi mencapai 73 persen. Kemudian, baik pada pemilihan legislatif DPRD Banjarbaru pada 2009 mencapai 79,1 persen.

Namun, tejadi penurunan pada Pilpres 2009 hanya 74, 3 persen, dan Pilwali Banjarbaru pada 2010 turun lagi 68,7 persen. Tingkat partisipasi itu kembali tergerek pada even pemilu legislatif DPRD Banjarbaru pada 2014 tercatat pada 76 persen, dan Pilpres 2014 tercatat 73, 4 persen.

Angkanya kembali turun pada even Pilwali Banjarbaru pada 2015 hanya 69,3 persen, jauh dibandingkan Pemilu 2019 untuk pemilihan anggota DPRD Banjarbaru mencapai 85,6 persen. Tingkat partisipasi itu bisa bertahan di ajang Pilpres 2019 capai 86,5 persen, dan akumulasi partisipasi pemilih laki-laki dan perempuan pada Pilwali Banjarbaru pada 2020 turun 69,4 persen.

BACA : KPU Banjarbaru Temukan Ratusan Pemilih Tak Memenuhi Syarat, Ini Rinciannya

“Tentu butuh strategi jitu untuk  memastikan agar angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 itu meningkat tajam. Khususnya dengan sasaran pemilih pemula yang cukup banyak di Kota Banjarbaru,” ucap Ketua KPU Kota Banjarbaru, Rozy Maulana kepada jejakrekam.com, Jumat (14/7/2023).

Mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel ini mengklaim dari angka itu menggambarkan jika Banjarbaru merupakan daerah paling tingkat partisipasi pemilih dibanding daerah lainnya.

“Dalam waktu dekat ini, KPU akan segera menetapkan daftar calon peserta Pemilu atau calon legislatif untuk DPRD Kotabaru,” tutur Rozy.

BACA JUGA : Hanya 88 Bacaleg di Banjarbaru Penuhi Syarat, Sisanya 424 Berkas Dokumen Belum Lengkap

Menurut dia, tingkat partisipasi pemilih ini juga berkelindan dengan informasi kepemiluan yang sejatinya bisa diterima masyarakat secara merata. Rozy menyebut dari daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 untuk Kota Banjarbaru lebih banyak dibanding Pilkada 2020 lalu, yakni 190.609 pemilih.

“Dengan bertambahnya jumlah pemilih, tentu angka golput harus bisa ditekan agar tak semakin tinggi,” ucapnya.

Dia menyebut salah satu faktor determinan meningkatnya golput adalah minimnya informasi berimbang yang diterima pemilih terkait kepemiluan.

“Banyak faktor yang memengaruhi golput. Kami KPU harus membuat program dan strategi yang tepat, kreatif dan inovatif, agar bisa mengatasi faktor-faktor pendukung meningkatnya golput,” ujar mantan wartawan ini.

BACA JUGA : Terdata 58,38 Persen, Pemilih Milenial dan Generasi Z Dominasi DPT Pemilu 2024 Kalsel

Bagi Rozy, cara kreatif dan inovatif dalam berkampanye yang dimaksud adalah mendorong para kandidat atau calon melakukan komunikasi politik dengan melibatkan orang-orang berkompeten di bidangnya.

“Jadi, tidak ada lagi pendekatan-pendekatan komunikasi politik yang cenderung intervensi atau mengandung unsur SARA,” imbuhnya.

Dia menargetkan angka partisipasi pemilih kalangan pemula bisa digerek mencapai 70-80 persen. Bukan hanya soal pemungutan suara atau pencoblosan di TPS, KPU akan mendorong kalangan muda untuk berperan aktif sedari dini dalam kepemiluan.

“Mereka bisa ikut mengawal proses pemilu berjalan aman, tertib dan damai. Kemudian menjadi pemilih pemula rasional yang aktif menguji atau mendebat ide, gagasan dan pemikiran para kandidat saat masa kampanye hingga menggunakan hak suaranya,” papar Rozy.

BACA JUGA : Pemilu 2024, Kota Banjarmasin Daerah Dengan Pemilih Terbanyak

Mengingat para pemilih pemula rentan terpengaruh dengan dua kegiatan tersebut, Rozy mengatakan langkah antisipatif bisa ditempuh KPU agar bersih dari aktivitas  politik uang dan kampanye hitam.

“Tentu hal ini butuh program dengan cara pendekatan anak muda, yakni berbasis digital dan media sosial. Beberapa program yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah Podcast Kepemiluan di channel youtube KPU dan disebar ke platform media sosial lainnya seperti instagram, tiktok dan facebook,” imbuh Rozy.

Selain itu, dia mengatakan KPU juga berencana melakukan kerjasama dengan komunitas-komunitas pemuda di Banjarbaru sebagai sarana edukasi politik.

“Pada intinya program yang kami tonjolkan ini bertujuan agar  pelaksanaan Pemilu 2024 betul-betul dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat luas,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.