PER Juni 2023, tercatat sebanyak 44 kejadian kebakaran hutan lahan (karhutla) terjadi di Banjarbaru. Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru Zaini melalui Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Zaini melalui Pengelola Logistik Bidang Kedaruratan dan Logistik, Fico Hanugratama, Senin (26/6/2023).
DARI 44 kejadian karhutla ini, disampaikan Fico setidaknya sudah menghanguskan seluas 93,749 hektare lahan di kota berjuluk Kota Idaman tersebut. Dimana, 50 persen lebih kejadian karhutla terjadi di Juni ini.
“Selama 2023 hingga kini sudah ada 44 kejadian karhutla dengan total luas lahan terbakar 93,749 hektare, dan untuk bulan Juni ini ada 25 kejadian, dengan luas lahan terbakar 65,52 hektare,” ujarnya.
BACA : Lahan Sengaja Dibakar Di Pengayuan, Polda Kalsel Atensi Kasus Karhutla Polres Banjarbaru
Dari 44 kejadian karhutla tersebut, Kecamatan Landasan Ulin mendominasi dengan 23 kejadian, disusul Kecamatan Liang Anggang 14 kejadian, dan Kecamatan Cempaka 7 kejadian.
Fico menyampaikan faktor terjadinya karhutla bisa terjadi karena alam seperti suhu panas musim kemarau, dan non alam alias ulah tangan manusia tak bertanggung jawab.
“Untuk saat ini penyebab dari faktor alam dan faktor non alam, sebagian karena ulah manusia yang membuka lahan,” ungkapnya.
BACA JUGA : Walikota Banjarbaru Serahkan Bantuan Untuk Relawan Petugas Damkar
Dibandingkan sebelumnya, ujar Fico karhutla tahun ini bukan terparah, karena kejadian karhutla terparah itu terjadi sebelum pandemi Covid-19, atau sekitar tahun 2019 lalu.
“Untuk yang ini belum bisa d bilang karhutla terparah, karena karhutla terparah itu masih sebelum Covid-19 atau sekitar tahun 2019. Meski begitu kita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan, selain dampaknya menyebabkan penyakit pernafasan, juga dapat mempengaruhi jarak pandang, khususnya bagi pengendara kendaraan bermotor,” pungkasnya.(jejakrekam)