Tak Punya Panti Jumpo, Terbanyak di Banjarmasin Selatan, Dinsos Sebut Ada 269 Lansia Terlantar

0

DINAS Sosial (Dinsos) Kota Banjarmasin menyebutkan sedikitnya ada 269 warga lanjut usia (lansia)  hidup terlantar. Kebanyakan mereka hidup sebatang kara.

BERDASAR Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan bahwa lansia adalah adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Proses penuaan akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik aspek sosial, ekonomi maupun aspek kesehatan.

“Nah, ratusan lansia yang ada di Banjarmasin ini hidup sebatang kara atau memiliki keluarga namun dari perekonomian tergolong tidak mampu,” ucap Kepala Dinsos Kota Banjarmasin, Dolly Syahbana kepada jejakrekam.com, Selasa (20/6/2023).

Dia mengutip secara keseluruhan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), terdapat sekitar 33 ribu jiwa lansia yang ada di Kota Banjarmasin. “Dari jumlah itu, sebanyak 269 orang dinyatakan terlantar,” ucap Dolly.

BACA : Lansia Rentan Terdampak Cuaca Panas,  Simak Tips Dokter Meldy

Mantan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setdakot Banjarmasin ini mengatakan Dinsos sebagai leading sektor yang bertanggung jawab secara rutin menyalurkan bantuan berupa bahan makanan tiap bulan, terutama bagi warga lansia terlantar.

“Bantuan itu diserahkan melalui RT setempat. Paling banyak lansia terlantar ini berada di wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan,” tutur Dolly.

Dia menjelaskan paket bantuan berupa bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng dan susu senilai Rp 369 ribu. Sementara bagi lansia yang hidup sebatang kara, Dolly mengatakan biasanya dimasakkan oleh warga setempat, sehingga masakan itu sudah siap santap.

BACA JUGA : Payungi Hukum Fasilitasi (Bantuan) Pesantren dan Lansia, DPRD Banjarmasin Gagas 2 Raperda Inisiatif

Dolly tak memungkiri saat ini Pemkot Banjarmasin tak punya rumah atau panti jumpo,  sehingga penanganan khusus bagi lansia juga menjadi terkendala.

“Sebab, ada turan yang tak bisa ditabrak untuk membangun panti jumpo. Ya, terpaksa kami hanya bisa memanfaatkan fasilitas panti jumpo milik Pemprov Kalsel di Banjarbaru,” ucap Dolly.

Untuk diketahui, rumah jumpo milik Pemprov Kalsel itu bernama Panti Sosial Tresna Wirdha ‘Budi Sejahtera’ di Jalan A Yani Km 21,7 Nomor 10, Landasan Ulin Utara, Kota Banjarbaru di bawah nauangan Dinsos Provinsi Kalsel.

“Selama ini, kami juga bekerjasama dengan panti milik Pemprov Kalsel untuk penanganan lansia,” kata Dolly.

BACA JUGA : Menjemput Sehat Di Posyandu Lansia Senyum Ceria

Guna menampung dan menangani para lansia terlantar, Dolly mengatakan saat ini Dinsos Banjarmasin membangun shelter di Rumah Singgah Baiman, Jalan Gubernur Soebardjo, Kelayan Selatan, Banjarmasin Selatan.

“Dengan adanya shelter di Rumah Singgah Baiman bisa menjadi solusi tidak adanya panti jumpo milik Pemkot Banjarmasin. Jadi, para lansia yang terlantar dan tak punya keluarga akan ditampung,” kata Dolly.

Untuk pembangunan gedung shelter di Rumah Singgah Baiman, Dolly menyebut dialokasikan anggaran mencapai Rp 3,5 miliar bersumber dari APBD Banjarmasin tahun anggaran 2023.

BACA JUGA : Gubernur Kalsel Komitmen Perhatikan Kualitas Hidup Lansia

“Rencananya shelter ini akan mulai dibangun pada Juli 2023 nanti. Ditargetkan bisa selesai dikerjakan kontraktor pelaksana pada Oktober mendatang,” pungkas Dolly.

Dalam laman lpse.banjarmasinkota.go.id, biaya pembangunan gedung shelter lansia di Rumah Singgah Baimah ini menelan dana Rp 2.859.300.000 atau Rp 2,8 miliar lebih, usai dilelang secara elektronik pada 14 April 2023 dimenangkan oleh penyedia jasa konstruksi; CV Generasi Sukses Banjarmasin dengan harga terkoreksi Rp 2,4 miliar lebih.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/06/20/tak-punya-panti-jumpo-terbanyak-di-banjarmasin-selatan-dinsos-sebut-ada-269-lansia-terlantar/
Penulis Ferry Oktavian
Editor Siti Nurdianti

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.