Minimalisir Lahan Kritis, Pemkot Banjarbaru Gelar Rakor Gerakan Revolusi Hijau

0

SEBAGAI salah satu upaya bersama penyelamatan lahan kritis di daerah, Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah membuka Rapat Koordinasi Gerakan Revolusi Hijau, di Aula Gawi Sabarataan Pemkot Banjarbaru, Senin (10/4/2023).

SAID menyampaikan luas lahan kritis pada tahun 2013 seluas 641.586 hektar, sementara kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan hanya berkisar 200-500 hektar

“Saat ini ada 2 isu strategis terkait kondisi kehutanan di Kalsel, yang pertama tutupan hutan dan lahan kurang mendukung capaian indeks kualitas lingkungan hidup, dan yang ke dua pembangunan kehutanan dianggap kurang berkontribusi untuk pembangunan daearah dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

BACA : Tersandung Masalah Pajak Dan Perizinan, Warunk Upnormal Banjarbaru Berhenti Beroperasi

Said juga menyampaikan untuk mengatasi masalah masalah tersebut dicanangkan gerakan revolusi hijau, sebagai upaya dan cikal bakal kemajuan teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas hasil pangan.

“Upaya lain dalam mendukung revolusi hijau adalah dengan pengurangan lahan kritis bukan hanya dengan menanam, tetapi bagaimana upaya kita dalam meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” katanya.

Gerakan revolusi hijau ini tidak hanya tentang kegiatan menanam saja, tetapi revolusi mental dan cara pandang masyarakat juga harus kita ubah, sehingga di harapkan terjadi perubahan dan perbaikan kearah yang semakin baik.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.